“Syaratnya kan banyak. Semua dipenuhi dulu baru izinya keluar dan kementerian meminta palang pintu elektrik untuk pemenuhannya,” terangnya.
Ikbal mengatakan, bahwa sebelumnya, dirinya menargetkan pemenuhan dan pembulaan jalur tersebut pada bulan Juli. Akan tetapi, terkendala dalam pemenuhan salah satu syarat yakni palang pintu.
“Memang awalnya kami menargetkan awal Juli sudah selesai, tapi karena terkendala palang pintu itu, jadi tertunda. Mudah-mudahan Agustus sudah bisa terpasang. Sebenarnya kalau udah ketemu nggak lama. Karena itu kan pabrikan. Mudah-mudahan Juli akhir selesai,” katanya.
Ia mengaku dalam pemenuhan jalur frontage unyur tersebut sebetulnya tidak adanya anggaran yang dianggarkan untuk jalur tersebut. Alhasil dirinya mengalihkan anggaran yang seharusnya untuk perambuan lain.
“Sebetulnya tidak ada anggaran, tapi kami gunakan anggaran perambuan difokuskan ke pembangunan frontage. Seperti pos atau gardu jaga itu sekitar Rp70 juta, lalu ada Rp150 juta, dan Rp200 juta,” tandasnya. (MG-02/AZM)
Discussion about this post