JAKARTA, BANPOS – Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Mohammad Eddy Dwiyanto Soeparno menegaskan, pilihan partainya terhadap Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjadi calon wakil presiden pada kontestasi Pilpres 2024 adalah sangat tepat.
Salah satu penyebabnya adalah karena prestasi Erick Thohir tertangkap oleh para calon pemilih yang menjadi responden survei.
Terbaru adalah Survei Nasional yang dilaksanakan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), bertema Peta Kompetisi Pilpres dan Sikap Publik Terhadap Isu-Isu Nasional.
Dalam survei tersebut terungkap posisi Erick Thohir kukuh berada di peringkat pertama.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan bahkan menyebutkan hal itu adalah kejutan karena baru pertama kali dalam survei LSI Erick benar-benar stabil unggul di posisi pertama, mengungguli Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno.
Posisi Erick Thohir di ranking pertama stabil pada tiga simulasi, baik simulasi 24 nama, 12, maupun 3 nama.
“Sosok cawapres (calon wakil presiden), Alhamdulillah Pak Erick Thohir sudah unggul dalam survei. Artinya, PAN tidak salah memilih cawapres 2024,” ujarnya.
Dia menambahkan, faktor pendorong yang menyebabkan Erick Thohir terus memimpin dalam bursa Cawapres adalah fakta keberhasilannya dalam menangani sepak bola.
Terutama PSSI akhirnya berhasil meraih emas di Sea Games, dan Erick juga mampu mendatangkan juara dunia sekaligus tim nasional terkuat dunia yaitu Argentina, serta melawan Palestina.
“Sekarang dalam waktu dekat akan jadi tuan rumah U17. Ini menjadi pendorong elektabilitas Pak Erick ke depan. Di samping keberhasilan lain, di antaranya adalah dividen terbesar ke negara dalam sejarah pasca reformasi. Jadi sangat valid disampaikan dalam survei dimana Pak Erick mengungguli elektabilitasnya,” kata Eddy.
Atas dasar itu, Eddy mempersilahkan, partai-partai politik atau para koalisi partai politik untuk mengundang Erick Thohir sebagai cawapres yang dipasangkan dengan para capres mereka.
Eddy pun menyebutkan saat ini, pihaknya telah melakukan diskusi yang konstruktif dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra.
Discussion about this post