Ia juga menerangkan, harga hasil industrinya pun bervariasi tergantung tingkat modelnya dan disesuaikan juga dengan tipe bahan yang pakai.
“Jadi rata-rata minimal harganya di Rp20 ribu paling rendah, dan tertinggi Rp80 ribu per pcs. Omset per bulan kurang lebih rata-rata di atas Rp100 juta sampai Rp150 juta,” terangnya.
Kendati demikian, dirinya menyampaikan, pesanan saat ini cukup berkurang tidak seperti dulu sebelum adanya covid-19. Mungkin karena pengaruh barang-barang impor banyak serta persaingan dagang yang banyak.
Ia juga berharap, agar produk impor bisa di kurangi jumlah yang masuk pasar di Indonesia terutama di wilayah Kota Serang. Pasalnya, hal tersebut membuat para pelaku usaha kecil lokal menjadi tersisihkan.
“Kebanyakan penyebabnya karena impor, jadi produk kita kalah. Harapan saya supaya impornya berkurang lah, agar kita yang kecil-kecil ini bisa berjalan kaya dulu lagi,” tandasnya. (CR-01/AZM)
Discussion about this post