“Penghargaan Padmamitra Award juga menjadi motivasi untuk terus turut andil menghadirkan program keberlanjutan dalam mewujudkan Indonesia Asri. Misi ini selaras dengan peta jalan pengurangan emisi karbon yang tertera dalam kerangka komitmen ESG Perusahaan dan untuk mempertahankan capaian Peringkat Risiko ESG Rendah di 1 persen teratas sub-industri kimia komoditas yang diberikan oleh Morningstar Sustainalytics,” paparnya.
Selain itu, kata Edi Chandra Asri bekerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Putri Gundul Kampung Patikang mengembangkan dan melestarikan Kawasan Edu-Ekowisata Mangrove Patikang Lestari.
Perseroan juga mendorong adanya lahan yang terpisah untuk area khusus konservasi dan area untuk wisata, serta telah menanam 300 bibit di lahan konservasi.
“Melalui berbagai pengembangan, kawasan ini diharapkan menjadi target Desa Wisata Kementerian Pariwisata, sehingga menjadi kawasan strategis untuk pengembangan daerah dan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar,” tuturnya.
Kemudian dikatakan Edi, intervensi yang dilakukan Chandra Asri diantaranya berupa perbaikan infrastruktur dengan memanfaatkan limbah non-B3 perusahaan berupa palet kayu untuk memperbaiki track mangrove yang kini telah mencapai 179 meter, dermaga kecil dan 1 saung edukasi, serta 1 toilet dan 1 saung serbaguna.
“Upaya ini dilakukan melalui kerja sama dengan Pokdarwis dan dengan mempekerjakan masyarakat setempat,” ujarnya.
Selain itu, kata Edi di Cilegon dan Anyar, Chandra Asri membina inisiatif end-to-end plastic waste management yang melibatkan aktivitas pengumpulan sampah, pemilahan sesuai jenisnya, hingga pengolahan menjadi produk yang bermanfaat.
“Inisiatif pengelolaan sampah yang berbasis ekonomi sirkuler ini terdiri atas Program SAGARA di Anyar dan fasilitas IPST ASARI di Cilegon. SAGARA merupakan program berbasis masyarakat yang mengedukasi nelayan serta warga pesisir untuk melakukan pemilahan agar sampah tidak bocor ke laut. Sedangkan IPST ASARI mengelola sampah plastik low value SAGARA menjadi bahan bakar setara minyak tanah, bensin, dan solar, yang mana dimanfaatkan pula oleh nelayan di Anyar untuk melaut,” terangnya.
Discussion about this post