TANGERANG, BANPOS – Untuk memeriahkan perayaan Hari Anak Nasional (HAN) yang akan diselenggarakan pada 23 Juli 2023 mendatang, Pemkot Tangerang menampilkan sejuta bakat terpendam anak-anak Kota Tangerang.
Salah satunya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) bersama Forum Anak Kota Tangerang (FAKT), yang akan mengemasnya lewat gelaran Special Got Talent Kota Tangerang.
Kegiatan ini menyasar para anak berkebutuhan khusus (ABK) di Kota Tangerang.
Diketahui, Special Got Talent merupakan kompetisi unjuk bakat ABK yang mana ini menjadi ajang pencarian dengan bakat-bakat terpendamnya. Kompetisi tersebut akan dilaksanakan pada 29 Juli mendatang.
“Lewat ajang ini, kami ingin mewadahi mereka anak-anak spesial Kota Tangerang untuk berani unjuk gigi dan harus diliat dunia. Mereka anak-anak yang pastinya juga bisa membanggakan atau mengharumkan nama Kota Tangerang ke dunia yang lebih luas,” ungkap Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang, Jatmiko, Senin (3/7).
Dijelaskan Jatmiko, pada ajang ini peserta dibebaskan memberikan penampilan bakat yang mereka miliki. Mulai dari seni musik, literasi, teknologi ataupun lainnya.
Sejak dibuka 6 Juni, tercatat sudah terdapat 18 peserta yang mendaftar melalui laman bit.ly/SGTHAN2023.
Pendaftaran kompetisi itu menurutnya, akan ditutup pada 8 Juli, serta tidak ada batasan jumlah peserta. Akan tetapi, terdapat batas maksimal usia peserta yakni 18 tahun. Ia menuturkan, informasi lebih lanjut terkait Special Got Talent dapat diakses melalui laman bit.ly/PANDUANHAN2023.
“Peserta akan mengirimkan file berupa video berdurasi maksimal 10 menit dan mengisi formulir yang disediakan. Nantinya, panitia akan melakukan seleksi atau akurasi melalui video yang terkirim. Selanjutnya, tiga besar terbaik akan tampil langsung di hari puncak yang rencananya akan digelar pada 29 Juli mendatang,” jelasnya.
Tidak main-main, dalam ajang ini kata Jatmiko, DP3AP2KB akan menggandeng juri-juri kondang di bidangnya. Diantaranya, Tias Tatanka yang merupakan penulis dan pendiri Rumah Dunia, Rezki Achyana merupakan content creator sekaligus aktivis pendidikan dan hak difabel, serta Jennifer Natalie yang merupakan content creator difabel.
Discussion about this post