Heni pun berharap program ini menjadi awal yang baik serta secara khusus, program ini dapat meningkatkan taraf ekonomi di lingkungan RW 30.
“Kami berharap dengan adanya program bank sampah ini bisa menciptakan hal-hal yang lebih baik lagi, khususnya kepada lingkungan kami di RW 30 dan lebih baik pula dari segi penataan ekonomi di bank sampah ini,” tandasnya.
Ketua Paguyuban KSE Untirta, Muhammad Abdul Aziz, mengungkapkan bahwa program ini merupakan salah satu Program Pemberdayaan Masyarakat dari Yayasan Karya Salemba Empat (KSE) yang mendorong para penerima beasiswanya agar terus aktif terlibat di masyarakat.
“Tentunya dengan mengusung semangat Sharing, Networking, and Developing, Yayasan KSE mendorong kami sebagai beswan untuk bisa mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi, yang salah satunya adalah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.
Ia pun mengungkapkan bahwa pembentukan bank sampah ini merupakan inisiatif Paguyuban KSE Untirta yang disambut dengan baik oleh Ketua RW 30 BIP, yang ternyata butuh pendampingan dan modal untuk pembentukan Kelompok Bank Sampah di lingkungan Perumahan BIP.
“Iya pada awalnya kami melakukan survei ke berbagai lokasi, lalu ketemulah dengan masyarakat di sini. Alhamdulillah ternyata masyarakat RW 30 BIP pun ingin membentuk Bank Sampah, atas dasar kesamaan visi tersebut maka dibentuklah Bank Sampah Cipta Lestari oleh Pak RW dan para Ibu-ibu disini,” ungkapnya.
Terakhir, Aziz pun mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan berharap Bank Sampah Cipta Lestari 30 agar terus bisa berkembang serta menjadi percontohan bagi masyarakat di Kota Serang, bahwa Bank Sampah bisa dikelola oleh masyarakat langsung agar lebih efektif dan efisien.
“Maka dari itu saya ucapkan terima kasih banyak kepada masyarakat BIP terkhusus lingkungan RW 30 dan harapannya Bank Sampah Cipta Lestari 30 terus berkembang dan menjadi pilot project di Kota Serang serta terus mendapatkan dukungan dari berbagai stakeholder,” tandasnya. (DZH/AZM)
Discussion about this post