JAKARTA,BANPOS – Partai Persatuan Indonesia (Perindo) diprediksi lolos masuk parlemen dengan elektabilitas 5,1 persen dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Partai besutan Hary Tanoesoedibjo ini juga melampaui elektabilitas partai-partai parlemen lainnya, seperti Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Hasil ini didasarkan pada survei yang dilakukan oleh Lingkar Survei Jakarta (LSJ) dalam “Dinamika Elektabilitas Capres Tiga Besar dan Referensi Kalangan Emak-Emak dan ASN Jelang Pemilu” yang dipublikasikan, Senin (3/7). Dari data survei, PDIP mendominasi dengan elektabilitas sebesar 18,8 persen.
Di posisi kedua, terdapat Partai Gerindra dengan elektabilitas sebesar 17,2 persen. Partai Golkar menempati posisi ketiga dengan elektabilitas sebesar 10,7 persen, diikuti oleh Partai Demokrat dengan elektabilitas 9,8 persen.
Selain itu, terdapat partai politik yang diprediksi akan lolos ke DPR dalam Pemilihan Presiden 2024, yaitu Partai Perindo. Partai Perindo berada di posisi menengah dengan elektabilitas 5,1 persen.
E-Paper BANPOS Terbaru
Di atas Partai Perindo secara berturut-turut yakni Partai Nasdem dengan 8,5 persen, PKB dengan 7,8 persen, dan PKS dengan 7,4 persen. Sementara itu, di peringkat bawah, terdapat PAN dengan elektabilitas 2,9 persen dan PPP dengan elektabilitas 2,0 persen.
Survei LSJ dilakukan pada 20-29 Juni 2023 di 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan melibatkan 1.200 responden warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas. Responden dipilih secara acak melalui teknik pengambilan sampel bertahap (multistage random sampling).
Margin of error survei ini adalah +/- 2,83 persen, dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka oleh pewawancara yang terlatih, menggunakan kuesioner sebagai panduan.
Responden terbagi secara merata antara laki-laki dan perempuan, dengan 60 persen tinggal di pedesaan dan 40 persen di perkotaan. Hasil wawancara petugas lapangan juga melalui pengawasan kualitas secara acak sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor LSJ.
