Melalui SAGARA, Sampah plastik bernilai ekonomi tinggi serta kertas, logam/besi, dan beling dikumpulkan dan dikonversi menjadi tabungan senilai rupiah. Sedangkan sampah plastik bernilai ekonomi rendah, seperti sampah kantong keresek, disalurkan dan diolah oleh IPST ASARI menjadi bahan bakar minyak, untuk kemudian didistribusikan kembali untuk keperluan masyarakat dan UMKM di Desa Anyar.
Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri, Edi Rivai, menyampaikan Chandra Asri senang dapat mewakili Kota Cilegon menjadi contoh dalam memberikan solusi pengelolaan sampah, khususnya sampah plastik yang berbasis masyarakat.
“Kamis sangat senang dapat mewakili Cilegon menjadi contoh dalam program pengelolaan sampah plastik berbasis masyarakat. Kunjungan dari Tim Satwapres juga menjadi kesempatan untuk menyuarakan lebih luas lagi pentingnya kolaborasi dalam mengentaskan permasalahan sampah, khususnya sampah plastik di Indonesia. Kami berharap program dengan konsep end-to-end plastic waste management ini dapat diduplikasi serta menstimulasi inovasi sehingga memberi dampak yang lebih masif lagi bagi masyarakat Indonesia,” katanya.
Chandra Asri sebagai mitra pertumbuhan berkomitmen untuk mengatasi permasalahan sampah plastik dengan memberikan nilai tambah (added value) pada produk dan memberi manfaat bagi masyarakat yang terlibat.
Terhitung hingga akhir tahun 2022, fasilitas IPST ASARI telah mengelola 21.024kg sampah plastik dan menghasilkan 8.204 liter bahan bakar minyak (PLUSRI). Sedangkan program SAGARA telah melibatkan setidaknya 225 KK di Desa Anyar dan menghimpun total 17.013kg sampah. (LUK)
Discussion about this post