PANDEGLANG, BANPOS – Bupati Pandeglang, Irna Narulita secara resmi melepas anggota Satgas Operasi PAM Pulau terluar tidak berpenduduk di perairan Selat Sunda, di gedung Pendopo Bupati Pandeglang, Rabu (14/6).
Dalam kesempatan tersebut, Komandan Brigade Infanteri 1 Marinir (Danbrigif 1 Mar), Kolonel Marinir Isna Muhsin mengatakan, pasukan Satgas Operasi PAM nantinya akan ditugaskan di darat dan di Pulau Deli.
“Pasukan Satgas Operasi PAM pulau terluar tidak berpenduduk semuanya berjumlah 1 peleton, yang nantinya satu pertiga kekuatan ada didarat dan dua pertiga kekuatan ada di Pulau Deli,“ kata Isna.
Dijelaskannya, para prajurit yang ditugaskan pada kegiatan Operasi PAM di pulau terluar tidak berpenduduk tersebut akan melaksanakan tugasnya selama 1 tahun.
“Para prajurit yang akan melaksanakan kegiatan Operasi PAM pulau terluar tidak berpenduduk akan menunaikan tugasnya selama 1 tahun, dimulai hari ini sampai dengan bulan Juni 2024,“ terangnya.
Ia menegaskan, bahwa tugas pokok dari Satgas Operasi PAM ini yakni melaksanakan operasi pengamanan pulau-pulau kecil terluar tidak berpenduduk, guna mencegah segala bentuk pelanggaran wilayah, pelanggaran hukum dan kegiatan-kegiatan ilegal.
Sedangkan untuk pelaksanaan patroli rutin menggunakan kapal perang unsur KRI dari Koarmada 1 dan Lanal Banten.
“Para prajurit akan kami tempatkan di pulau-pulau terluar tidak berpenduduk seperti Pulau Rondo, Pulau Berhala, Pulau Nipah, Pulau Sekatung dan Pulau Deli,“ ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita menyampaikan apresiasi kepada TNI yang selalu terdepan dalam menjaga keamanan dan kedaulatan NKRI.
“Kami merasa nyaman dengan kehadiran TNI AL yang akan berjaga mengamankan batas-batas kedaulatan negara, untuk menguasai dan mengamankan dari kegiatan ilegal atau pelanggaran hukum,“ katanya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap dengan adanya Satgas PAM tersebut dapat menciptakan suasana yang kondusif di wilayah Provinsi Banten.
“Saya berharap kehadiran Satgas PAM Marinir di pulau terluar tidak berpenduduk terutama di perairan Selat Sunda, mampu menjaga kedaulatan NKRI serta menciptakan suasana yang kondusif di wilayah Banten, khususnya perairan Selat Sunda,” ungkapnya.
Untuk diketahui, dalam upacara pelepasan Satgas Operasi PAM tersebut dihadiri Komandan Brigade Infanteri 1 Marinir (Danbrigif I Mar), Kolonel Marinir Isna Muhsin Abdilah, Komandan Lanal Banten, Kolonel Laut (P) Dedi Komarudin, Dandim 0601 Letkol Inf.Suryanto.
Sebelumnya, Pj Gubernur Banten Al Muktabar kemarin dalam siaran persnya secara simbolis melepas 33 personel anggota regu Aju dari Batalyon Infanteri 1 Marinir yang akan melaksanakan Misi Pengamanan Pulau Terluar (Puter) tidak berpenghuni ke-XXVII Komando Pelaksana Operasi (Kolakops) I Pulau Deli, Provinsi Banten di Pendopo KP3B, Kota Serang.
“Pulau-pulau terluar sekaligus terdepan itu harus dijaga dengan baik. Kita pastikan tidak ada sejengkal tanah pun di wilayah Indonesia ini yang berpindah tangan, berpindah penguasaan dan kemanfaatan. Maka dari itu, kita harus jaga dan lindungi betul,” kata Al Muktabar.
Oleh karena itu, kepada para prajurit terbaik yang ditugaskan menitipkan di pundak mereka untuk menjaga itu dengan baik. Ini merupakan tugas mulia dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sudah menjadi harga mati.
“Kami sangat terbuka untuk melakukan diskusi jika ada hal-hal yang membutuhkan peran serta Pemprov Banten dalam rangka menjaga NKRI itu,” ujarnya.
Selain itu, dikatakan Al Muktabar, misi pengamanan Puter ini sangat penting dilakukan dalam rangka penegakan kedaulatan hukum NKRI. Oleh karena itu, Pemprov Banten sangat mengapresiasi dan mendukung misi mulia ini.
“Karena ini penegakan kedaulatan negara kita, maka NKRI harus dijunjung tinggi. Kita pertaruhkan segenap jiwa raga kita untuk Indonesia. Itu juga bagian dari membangun Banten, karena Banten maju, Indonesia maju,” tandasnya.(RUS/dhe/PBN)
Discussion about this post