CILEGON, BANPOS – Guna mengembangkan bisnisnya, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri (BPRS-CM) saat ini butuh penyertaan modal dari Pemkot Cilegon. Saat ini kebutuhan dana segar tersebut mencapai Rp5 miliar.
Direktur Bisnis BPRS-CM Yoyo Hartoyo mengatakan, saat ini BPRSCM terus mengembangkan bisnisnya. Menurutnya, saat ini untuk pembiayaan yang dikeluarkan BPRS-CM terus mengalami pertumbuhan. Pihaknya mengeluarkan pembiayaan dibawah Rp2 miliar untuk mengurangi risiko.
“Kita lihat sub kontraktor yang bagus, tapi kebutuhan pembiayaan dibawah Rp2 miliar atau Rp1 miliar,” kata Yoyo kepada awak media, Rabu (14/6).
“Kalau kebutuhan anggaran kita Rp16 miliar, hanya problemnya, pendanaan kita masih kurang, syukur-syukur dana yang Rp5 miliar (Penyertaan modal) bisa diberikan,” tambahnya.
Kemudian diungkapkan Yoyo, saat ini bank milik Pemkot Cilegon ini telah mengeluarkan kredit sekitar Rp30 hingga Rp40 miliar. Dengan penyertaan modal, rasio keuangan lebih baik.
“Kalau kita butuh penyertaan modal dana segar, kita kan dapat margin penuh, beda kalau deposito kita dapat marginnya lebih sedikit dibandingkan dana dari penyertaan modal,” ujarnya.
Menurutnya, jika ada penyertaan modal Rp5 miliar, pendapatan akan semakin meningkat dan kemudian aset bertambah. “Saat ini modal penyertaan Pemkot Cilegon yang sudah eksis itu Rp59 miliar, dari dulu,” tuturnya.
Yoyo mengaku, penyampaian kebutuhan penyertaan modal ke Walikota Cilegon Helldy Agustian telah disampaikan. Namun saat ini belum ada informasi lebih lanjut. “Sudah kita sampaikan waktu RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) kemarin di Bandung,” ungkapnya.
Dibagian lain, Anggota Badan Anggaran pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon Rahmatulloh menyambut positif kebutuhan penyertaan modal BPRSCM.
Politisi Partai Demokrat ini menyarankan selain penyertaan modal juga ada pengalihan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon disimpan di BPRS-CM.
“Seperti honor RT RW, itu seharusnya bisa disimpan di BPRS-CM, BPRS-CM akan dapat dana masuk juga, tidak harus penyertaan modal,” katanya.
Kemudian Rahmatulloh juga mendesak BPRS-CM agar segera memberikan dividen ke APBD Kota Cilegon 2024. “Kalau tidak dibebankan BPRS-CM itu di zona nyaman, harus ada hasil, harus ditekan setor dividen ke APBD, tahun depan di APBD Reguler 2024 meskipun sedikit,” katanya.(LUK/PBN)
Discussion about this post