SERANG, BANPOS – Plh Sekda Provinsi Banten Virgojanti memastikan bahwa pasokan bahan pangan statusnya masih dalam kondisi aman untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Provinsi Banten.
Hal itu disampaikan langsung olehnya saat ditemui seusai menggelar pertemuan rapat koordinasi pengendalian inflasi di Gedung Pendopo Gubernur Banten pada Senin (12/6).
Namun meski begitu, Virgojanti juga mengingatkan untuk tidak lengah, sebab berdasarkan data yang ada beberapa wilayah pemasok kebutuhan pangan kini tengah terancam terpapar cuaca ekstrem.
Tentunya hal itu juga dapat memberikan dampak terhadap pemenuhan pasokan bahan pangan di Provinsi Banten.
”Untuk ketersediaan bahan pangan di Provinsi Banten masih tetap terkendali, namun kita harus tetap waspada dan jangan sampai abai,” ucapnya.
Virgojanti menekankan kepada semua pihak untuk dapat terlibat dalam upaya aksi nyata guna mengantisipasi terjadinya kelangkaan akibat berkurangnya pasokan bahan pangan dari wilayah produsen.
Salah satu caranya, Virgojanti menjelaskan, adalah dengan melakukan gerakan pemanfaatan lahan yang tidak terpakai untuk digarap sebagai lahan penghasil bahan kebutuhan pangan.
”Dampak El Nino ini kan tidak menutup kemungkinan menyerang ke daerah penghasil, makanya nanti takut di sini meningkat harus siap juga melakukan aksi nyata. Misalnya untuk meningkatkan produksi pangan tersebut seperti sayurannya, cabai. Ya minimal pasti ada peningkatan tapi masih tetap tersedia,”
”Kita sampaikan ke Dinas Pertanian untuk bisa melakukan langkah kolaborasi baik itu dengan kabupaten/kota juga, kemudian juga dengan bapak-bapak dari TNI, misalnya bisa melakukan gerakan pemanfaatan lahan-lahan yang tidak terpakai untuk menanam komoditas sayuran, atau juga komoditas lainnya untuk memenuhi kebutuhan pangan kita,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Virgojanti juga menjelaskan, pihaknya telah melakukan langkah antisipasi terhadap lahan pertanian di Provinsi Banten dari ancaman kekeringan ekstrim. Caranya dengan menyediakan pasukan Brigadir Pompa.
Nantinya tim tersebut akan disiapkan untuk mengatasi kekeringan yang melanda lahan pertanian di wilayah Selatan Provinsi Banten, jika sewaktu-waktu terjadi.
”Nah disamping itu juga Dinas Pertanian sudah kita minta kan untuk siap untuk beberapa wilayah yang rawan kekeringan, ya kita sudah siapkan untuk tim Brigade Pompanya tadi sudah kita siapkan untuk wilayah selatan, terutama karena lahan sawahnya cukup luas supaya tetap terjaga kebutuhan airnya,” terangnya.
Kemudian saat disinggung soal masih tingginya harga bawang putih di pasaran, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Provinsi Banten Babar menjelaskan, hal itu terjadi karena adanya masalah pendistribusian di pasar.
”Kemarin importir itu belum bisa mendistribusi penuh, terhambat di gudangnya gitu, di perizinan,” tuturnya.
Terkait dengan pemenuhan kebutuhan bawang putih, Babar menjelaskan, pasar di Indonesia khususnya Provinsi Banten masih mengandalkan pasokan dari negara Cina dan juga India. ”Luar negeri biasanya dari India sama Cina,” tambahnya.(MG-01/PBN)
Discussion about this post