JAKARTA, BANPOS – Ketua Umum (Ketum) Perkumpulan Pengusaha Bawang Putih dan Umbi Indonesia (Pusbarindo), Antonius Reinhard mengatakan pihaknya mendukung Pemerintah menstabilkan harga bawang putih di pasaran. Salah satunya, dengan cara melakukan operasi pasar yang dilakukan bersama Pemerintah.
“Ini demi membantu masyarakat agar mendapatkan harga yang lebih baik,” ujar Anton, melalui keterangan tertulis, Minggu (11/6).
Sebagai organisasi perkumpulan pengusaha, Anton menangkap pihaknya mendapatkan sejumlah aspirasi. Di antaranya, berupa keluhan para pelaku pasar bawang putih yang sulit mendapatkan izin impor.
Diamininya, pelaku usaha bawang putih dalam satu dua tahun ini sulit mendapatkan Surat Perizinan Impor (SPI) dan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH).
Ihwal ini, pihaknya telah menyurati Kementerian Perdagangan namun belum mendapatkan respon.
“Karena sulitnya mendapatkan izin walaupun sesuai Permendag itu lima hari kerja otomatis terbit. Kami mendengar keluhan dari pelaku usaha yang belum terbit, menyurati kementerian terkait yaitu Kemendag 1-2 kali tetapi memang masih sibuk dengan yang lain dan belum merespon dari mereka,” katanya.
Oleh karena itu, Pusbarindo berharap Pemerintah bisa membantu mengatasi keluhan-keluhan yang dialami oleh para pelaku usaha. Sebab, lanjut Anton, bawang putih termasuk penyumbang inflasi 0,02 persen.
“Kami tetap meminta kepada Pemerintah untuk membantu kami dan kami terus melakukan beberapa kali FGD dengan Pemerintah seperti Bank Indonesia, karena mungkin ini juga sudah lampu kuning karena bawang putih sudah memberi inflasi 0,02 persen,” jelasnya.
Demi mengurai persoalan ini, Pusbarindo juga melakukan diskusi publik atau FGD dengan pihak terkait. Di antaranya, Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Ombudsman.
Harapannya, sejumlah supaya tersebut dapat mengeluarkan izin impor. Untuk diketahui, pernyataan ini juga disampaikan Anton di acara FGD yang diselenggarakan HMC di Jakarta, Jumat (9/6).(PBN/RMID)
Discussion about this post