“Indonesia adalah bantahan telak atas berbagai prasangka yang kerap dituduhkan, bahwa Islam disebarkan dengan pedang dan kekerasan,” ungkap Menteri Kebudayaan, Seni, dan Warisan Qatar periode 2008-2016 ini.
Dalam kesempatan tersebut, Hamad dan Retno juga saling mengapresiasi peran kedua negara, terutama dalam proses perdamaian di Afghanistan. “Indonesia dan Qatar selalu bergandengan erat dalam usaha menciptakan perdamaian di Afghanistan dan memajukan hak-hak perempuan di sana,” tutur Retno.
Selain bertemu dengan tiga menteri di atas, pada Ahad, 4 Juni 2023, Hamad juga berkunjung ke Masjid Istiqlal dan bertemu langsung dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Dr Nasaruddin Umar. Dalam pertemuan tersebut antara lain dibahas peluang kerjasama antara Masjid Istiqlal dengan Qatar National Library, terutama terkait pengembangan perpustakaan Istiqlal.
Selepas pertemuan, Hamad berkesempatan melakukan tur di Masjid Istiqlal dan berkunjung ke Katedral dan bertemu Romo Yohanes Deodatus, SJ.
Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture terdiri dari 12 pilar, yaitu seni, fashion dan desain, musik dan teater, olahraga, film dan fotografi, masakan, sastra, kesehatan dan pendidikan, politik dan ekonomi, museum dan pameran, keberlanjutan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Pilar-pilar tersebut akan diwujudkan dalam berbagai kegiatan yang akan digelar sepanjang 2023.
Dalam waktu dekat misalnya, akan digelar program residensi perjalanan kuliner, volunteering, aneka pertunjukan seni, sastra, film dan sebagainya. Program ini akan berlangsung di beberapa kota atau provinsi di Indonesia, seperti Jakarta, Medan, Yogyakarta, Bali, Sumba, Tasikmalaya, Pontianak, Ternate dan Jayapura.
Di saat yang sama, puluhan kegiatan promosi budaya Indonesia juga akan dilaksanakan di Qatar selama 2023, yang akan melibatkan Ditjen Kebudayaan dan KBRI Doha sebagai pelaksananya. (RMID)
Discussion about this post