“IPM Kabupaten Lebak selalu menjadi yang terendah di provinsi Banten, begitupun dengan UMK yang juga ada diposisi terendah, TPT juga sama. TPT kita yang sekarang jauh lebih banyak dari TPT Tahun 2013, ini jelas merupakan bukti betapa buruknya kinerja Pemkab Lebak,” imbuhnya.
Hal lainnya, juru bicara Matadewa ini juga menyoroti sikap birokrasi di Lebak yang ditudingnya seperti anti terhadap demontrasi lantaran pihak Pemkab Lebak baru mau menemui dan berdialog dengan massa aksi pada hari ke tujuh.
“Kami meminta agar Bupati dan Wakil Bupati Lebak jangan anti terhadap demonstrasi, kami sudah melakukan aksi menginap di depan kantor bupati Lebak selama 7 hari 7 malam, dan pada hari ke 7 ini baru ditemui, ini jelas bukan sikap dan respon yang baik dari seorang pemimpin Lebak,” beber Nurdin.
Senada, Koordinator Matadewa, Repi Rizali menyampaikan soal kondisi infrastruktur Lebak yang sangat miris. Menurutnya, di hampir semua pembangunan jalan di Lebak tidak pernah ada yang tahan lama dikarenakan, kata dia, kualitas pembangunan yang asal-asalan.
“Kita juga mirus dengan kondisi infrastruktur Du Lebak, seperti pembangunan jalan yang terkesan asal-asalan, tidak pernah terpakai lama karena cepat rusak. Padahal anggaran yang digelontorkan sangat besar dan bernilai fantastis. Ini juga jelas berdampak pada laju ekonomi warga, terutama untuk akses hasil kebun dan pertanian sangat kesulitan,” papar Repi.
Aksi mahasiswa ini, pada Kamis malam (01/06). Menurut informasi akan bergeser ke Ibu Kota Provinsi Banten di Serang, mereka juga akan menggelar aksi yang sama di area KP3B. (WDO)
Caption : Ade Sumardi saat menyambangi mahasiswa dari Wanasalam yang menggelar aksi protes selama 7 hari 7 malam pada kebijakan Pemkab Lebak selama ini. Rabu (31/05)
Discussion about this post