SERANG, BANPOS – Pantai Teluk Pandeglang yang berlokasi di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang menuai sorotan dari masyarakat luas, usai video salah satu kelompok pecinta alam asal Bandung Pandawara Group mengunggah sebuah video terkait kondisi terkini pantai tersebut.
Bukan karena panorama keindahan alamnya dalam unggahan video berdurasi kurang lebih satu menit itu menunjukkan betapa kumuhnya Pantai Teluk Pandeglang, akibat sampah yang menumpuk di tepian pantai.
Dalam video yang diunggah Pandawara Group di akun instagramnya, terlihat sekelompok pemuda sedang berada di sebuah pantai yang penuh dengan tumpukan sampah. Sampah yang menggunung menutupi garis pantai hingga puluhan meter.
”Pantai yang terburuk dan terkotor nomor satu di Indonesia,” ungkap salah seorang pemuda membuka video diantara rekan-rekannya yang berjalan di belakangnya.
Dalam video itu juga terlihat aktivitas sekelompok pemulung yang mencari sampah. Bahkan, beberapa anak kecil bermain di pantai yang sepenuhnya tertutup sampah dengan dilatarbelakangi suasana pesisir yang dilintasi sejumlah persahu nelayan.
”Pantai seperti ini, bukan menjadi ajang saling menyalahkannya antara masyakarakt dan pemerintah. Namun, ini menjadi satu momen bersatunya masyarakat dan pemerintah untuk menanggulangi masalah lingkungan,” sebut pemuda yang berada dalam video.
”Untuk lokasinya ada di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten,” sebut pemuda yang lain.
”Kita pandawara Grup meminta bantuan kepada siapapun yang ingin membantu kita membersihkan pantai ini. Ditunggu besok (kemarin, red) jam 7 pagi,” sebut pemuda yang lain lagi.
”Kami Pandawaragrup meminta tolong kepada semua pihak yang ada di Provinsi Banten dan daerah lainnya untuk turut serta membersihkan pantai yang ada di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten pada tanggal 22-23 Mei 2023,” begitu ajakan yang ditulis di bagian akhir video.
Mendapati video itu, sejumlah stakeholder di Provinsi Banten maupun di Kabupaten Pandeglang ikut bergerak. Mereka ikut turun ke Desa Teluk untuk membersihkan pantai yang penuh dengan sampah itu.
Salah satuya Bupati Pandeglang, Irna Narulita yang langsung menuju lokasi, Senin (22/5). Irna Narulita mengatakan, aksi membersihkan sampah di sepanjang pesisir pantai Teluk tersebut merupakan kolaborasi yang baik semua pihak.
“Aksi bersih-bersih sampah di pesisir pantai teluk ini merupakan kolaborasi cantik dari pemerintah, para pemerhari lingkungan khususnya Pandawara Group, dimana aksi ini bentuk dari rasa peduli terhadap lingkungan,“ kata Irna.
Menurutnya, sampah yang menumpuk di sepanjang pesisir pantai Teluk tersebut merupakan sampah laut kiriman dari daerah lain dan bukan sampah dari masyarakat setempat.
“Sampah yang menumpuk di pesisir pantai Teluk ini bukan hanya semata-mata dari masyarakat kami yang kurang peduli, akan tetapi sampah-sampah ini merupakan sampah laut kiriman dari daerah lain,” terangnya.
Untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut, lanjut Irna, harus dilakukan normalisasi oleh pemerintah, baik Pemprov Banten maupun Pemerintah Pusat dan terkait masalah sampah dipesisir teluk ini sudah disampaikan sejak dahulu.
“Sosialisasi dan edukasi terkait kebersihan terus kami lakukan, hanya saja memang untuk mengatasi permasalahan sampah ini harus ada kesadaran dari masyarakat itu sendiri,“ jelasnya.
Oleh karena itu, Irna menghimbau agar masyarakat untuk selalu menerapkan perilaku hidup sehat serta selalu menjaga kebersihan dilingkungannya.
“Jangan sampai buang sampah sembarangan, karena hal tersebut berdampak pada pencemaran lingkungan yang bisa menimbulkan bencana,“ ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan dari Pandawara Group, Ikhsan mengatakan, dari aksi bersih-bersih yang sudah dilakukan, Pantai Teluk ini merupakan pantai dengan jumlah sampah terbanyak.
“Pantai teluk menjadi pantai dengan jumlah sampah paling banyak yang pernah mereka bersihkan saat ini, dari aksi bersih-bersih ini kurang lebih sekitar 1.200 karung sampah yang terkumpul,“ katanya.
Menurutnya, untuk mengatasi permasalahan sampah ini adalah sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait untuk menjaga kebersihan lingkungan.
“Saya berharap masyarakat semakin sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan dan membiasakan pola hidup sehat, selain itu sarana dan prasarana harus dipenuhi, seperti tempat pembuangan sampah, dengan begitu warga akan lebih tertib membuang sampah,“ terangnya.
Bukan hanya dari Pemkab Pandeglang, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten diwakili UPTD PJJ Kabupaten Pandeglang, ikut juga dalam aksi bersih-bersih itu. Plt Kepala UPTD PJJ Kabupaten Pandeglang, Iyan Ardiansyah Achmad mengatakan, dalam aksi itu Pemprov Banten telah menyiapkan alat berat dan dua dump truk untuk mempermudah evakuasi sampah.
“Saya berharap permasalahan sampah di pesisir Teluk segera bisa ditanggulangi secepatnya dan Pemprov Banten siap membantu untuk penangananya,“ katanya.
Kepala DPUPR Provinsi Banten, Arlan Marzan juga menyatakan pihaknya mengerakan sekitar 120 personil dan terus bertambah. Sedangkan jumlah alat berat yang diturunkan ada tiga unit.
“Personil yang dikerahkan itu dari UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Kabupaten Pandeglang dan UPTD Pengelolaan DAS Ciliman Cisawarna Dinas PUPR Provinsi Banten,” jelasnya.
Sementara, Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengaku sudah mengetahui permaslaahn di Desa Teluk. Menurutnya, saat ini Pemprov Banten telah melakukan koordinasi dengan Pemda setempat mengenai penuntasan masalah itu.
Saat ini Al Muktabar mengaku dirinya tengah melakukan pengamatan, apakah sampah itu disebabkan oleh sebuah fenomena pasang gelombang, atau memang disebabkan oleh kebiasaan masyarakat yang buruk terkait pengelolaan sampah di lingkungannya.
“Saya sedang me-review, apakah itu merupakan bawaan laut dari pasang surut gelombang, atau memang karena masyarakat atau kawasan itu menjadi satu titik ada tempat pembuangan sampah,” terangnya.
Namun saat disinggung perihal upaya apa bisa dilakukan oleh Pemprov Banten dalam mengatasi masalah persampahan itu, seakan terkesan lepas tangan, Al justru melimpahkan penanganan masalah itu kepada Pemda Pandeglang.
Ia beralasan jika dalam penanganannya, terdapat pembagian kewenangan yang berbasiskan wilayah. Sehingga menurutnya yang pantas untuk mengatasi masalah itu adalah Pemerintah Kabupaten Pandeglang.
“Karena basis kewilayahan menjadi kewenangan kabupaten, kita bisa bersama-sama untuk bisa provinsi membantu dalam rangka itu, sesuai dengan tentu peran dan tanggung jawab provinsi,” jelas Al.
Saat kembali ditegaskan upaya apa yang bisa dilakukan oleh Pemprov Banten dalam waktu dekat ini, guna mengatasi masalah lingkungan tersebut. Al kembali mengatakan jika pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Pemda setempat agar bisa mengatasi masalah itu.
“Ya makanya, tadi malam langsung kita komunikasikan, saya sedang menugaskan yang memiliki tugas teknis terhadap itu mungkin ada beberapa hal yang bisa kita kontribusikan,” ucapnya.
Selain menimbulkan ketidaknyamanan, permasalahan kawasan kumuh di tepian pantai juga turut dapat merusak citra pariwisata di Provinsi Banten.
Menanggapi kenyataan tersebut Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Banten Al Hamidi mengaku akan bergerak cepat guna mengatasi masalah tersebut.
Kepala Dispar Provinsi Banten itu pun berjanji akan meninjau secara langsung ke lapangan untuk memastikan kondisi Pantai Teluk Pandeglang yang dinobatkan sebagai pantai terkumuh nomor satu di Indonesia itu.
”Saya insyaallah dalam waktu dekat akan kesana untuk melihat yang sebenarnya seperti apa,” tandasnya (MG-01/DHE/RUS/ENK)
Discussion about this post