“Tindakan ini dilatar belakangi apa yang kita pikirkan. Kalau kita berpikir Muhammadiyah sebagai amal usaha, ada sekolah, ada klinik, ada unit bisnis, dan lain-lainnya, maka kita akan ber-Muhammadiyah dengan kerentenan jatuh pada pola mencari-cari hidup dalam Muhammadiyah. Ini yang selalu diingatkan oleh Pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan, Hidup-hidupilah Muhammadiyah, dan jangan mencari hidup dalam Muhammadiyah,” jelasnya.
Dalam Musyda nanti ia berharap agar muhammadiyah tetap pada jalur dakwah. Dan bisa berkembang serta inginkan setiap cabang bahkan sampai ke tingkat paling kecil pun memiliki sarana untuk dakwah tersebut.
“Harapan saya, kita tidak punya pemikiran lain selain bahwa Muhammadiyah adalah gerakan dakwah, sehingga kita ber-Muhammadiyah sebagai pelaku dakwah, dengan segala aksi dakwah, karena yang lain-lain hanyalah instrument dakwah. Pada titik inilah, saya menganggap penting kita mulai lagi dari Cabang-cabang, tingkat Kecamatan, saya ingin setiap Pimpinan Cabang Muhammadiyah di kecamatan memiliki pusat dakwah, berupa masjid dan gedung dakwah, di tanah yang luas, punya sendiri. Sampai sekarang, Pimpinan Cabang Muhammadiyah di Kota Serang baru memiliki berupa struktur. Mudah-mudahan gagasan saya bisa diterima oleh siapapun yang terpilih nanti,” ujarnya.
Dan ia juga berharap pelaksanaan Musyda nanti dapat terlaksana dengan baik dan berlangsung tanpa adanya hal-hal yang dapat menimbulkan fitnah dan perpecahan.
“Tentu saya berharap Musyda nanti lancar, jadi amal sholeh, berlangsung dengan akhlak yang mulia, tidak terseret-seret kepentingan politik praktis, tidak ada praktek-praktek yang menimbulkan fitnah dan perpecahan. Tapi, insya Allah, Muhammadiyah bisa menampilkan suatu musyawarah yang berakhlaq mulia. Insya Allah,” tandasnya. (MG-02/AZM)
Discussion about this post