SERANG, BANPOS – Berburu takjil untuk berbuka puasa saat bulan Ramadan menjadi sesuatu yang seru dan menyenangkan. Masjid Agung Ats Tsauroh Serang menjadi salah satu lokasi ngabuburit warga serang sekaligus tempat berwisata kuliner dengan adanya Pasar Bazar menu berbuka puasa.
Arfina Rustandi, Ketua Ikatan Keluarga Anggota Dewan (IKAD) Kota Serang melakukan kunjungan ke Pasar Bazar di Masjid Agung Ats Tsauroh Serang. Dalam kunjungannya, ia mengaku selain untuk ngabuburit dan berwisata kuliner, juga sembari mengkampanyekan mengenai pengurangan pemakaian plastik.
”Saya di Pasar Bazar ini berkunjung untuk ngabuburit barsama anak saya. Selain itu, saya juga ingin mengkampanyekan mengenai pengurangan penggunaan kantong plastik di Sini,” ucapnya. Sabtu (25/3).
Dalam kampanyenya tersebut, Arfina mengajak masyarakat agar dapat membawa tas belanjanya sendiri ketika hendak berbelanja. Agar dapat mengurangi penggunaan plastik, dan mengurangi sampah plastik.
”Saya mengajak masyarakat, supaya membawa tas belanjanya sendiri saat berbelanja. Agar dapat mengurangi sampah plastik,” ungkapnya.
Dalam kunjungannya, ia juga mengaku ingin lebih mengetahui tentang makanan khas serang. Dirinya juga membeli beberapa menu berbuka di Bazar tersebut, seperti Sate Bandeng, Otak-otak, Bebek garang asem dan juga pesanan dari sang suami yaitu ketan bintul.
”Kebetulan saya kan belum tau banyak tentang makanan khas serang, jadi saya ditemani anak saya di sini. Saya tadi beli Sate Bandeng, Otak-otak, terus tadi Bebek Garang Asem, dan suami saya juga pesan Ketan Bintul,” jelasnya.
Dirinya juga mengatakan kegiatannya ini tidak sebatas di Pasar Bazar di Masjid Agung Ats Tsauroh Serang, akan tetapi ingin sembari keliling Kota Serang wara-wiri cari takjil di Lokasi lain di Kota Serang.
”Untuk kegiatan kunjungan ini, Insya Allah nanti bakal dilakukan lagi sembari keliling-keliling Kota Serang,” pangkasnya.
Kegiatan Pasar Bazar yang ada terletak di Masjid Agung Ats Tsauroh Serang menjajakkan berbagai ragam jenis takjil. Mulai dari kue basah dan kering, gorengan, makanan tradisional, hingga sejumlah makanan berat. Seperti Sate Bandeng, Ketan Bintul dan lain sebagainya. (MG-02/AZM)
Discussion about this post