JAKARTA,BANPOS -. Duta Besar Indonesia untuk Yunani Bebeb Nugraha Djundjunan meresmikan Indonesian-Hellenic Business Forum (IHBF) pada 21 Maret laluIHBF merupakan forum pebisnis Indonesia dan Yunani yang diinisiasi KBRI Athena untuk saling berkomunikasi, bertukar pengalaman dan berkolaborasi untuk peningkatan kerja sama kedua negara.
Dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/3), Dubes Bebeb menyampaikan peluang pengembangan bisnis Indonesia-Yunani. Tentunya dengan mempertimbangkan lokasi strategis dan kesamaan karakteristik kedua negara sebagai negara maritim, serta nilai perdagangan kedua negara yang terus berkembang selama kurun waktu 5 tahun terakhir.
Pada 2022, nilai total perdagangan Indonesia-Yunani tercatat meningkat 33,72 persen ketimbang nilai total perdagangan 2019 (pra-pandemi Covid-19).
“Dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta orang, Indonesia merupakan pasar potensial bagi Yunani,” ujar Dubes Bebeb.
Dubes Bebeb juga menyampaikan potensi Negara Dewa Dewi itu. “Yunani merupakan potential hub bagi akses pasar produk Indonesia. Khususnya ke kawasan Balkan, Mediterania Timur dan Eropa Selatan,” ungkapnya.
Dia juga menekankan besarnya peluang ekspor komoditas unggulan Indonesia ke Yunani, seperti minyak kelapa sawit, kertas dan tisu, sparepart kendaraan bermotor serta batubara.
Acara yang digelar secara hybrid itu juga dihadiri Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ayodhia GL Kalake serta Anggota Independen dari Dewan Pengawas INA (Indonesia Investment Authority) Darwin Cyril Noerhadi.
Dalam kesempatan itu, Ayodhia menyatakan, perekonomian Indonesia telah tumbuh positif hingga 5,31 persen pada 2022. Tercatat pula kenaikan nilai investasi asing langsung di Indonesia sebesar 47 persen di periode yang sama.
Ayodhia juga mengundang para mitra bisnis Yunani untuk berinvestasi di Indonesia melalui kerja sama Public Private Partnership (PPP) dengan sejumlah insentif. Antara lain, tax holiday, tax allowance, VAT exemption, hingga release of import duty. Serta menawarkan Strategic Integrated Port Network Projects, Indonesian Sea Tolls, hingga Special Economic Zone (SEZ).
Sedangkan Darwin Cyril Noerhadi memberikan pemetaan rinci terkait sektor prioritas investasi di Indonesia. Antara lain, sektor infrastruktur dan logistik (jalan tol, pelabuhan, bandara, cold storage, warehouses), green energy & transformation (waste management, geothermal, energy transition hingga green fund), digitalisasi, layanan kesehatan, properti dan pariwisata, layanan finansial, pertanian, pertambangan, konstruksi hingga elektronik.
Kegiatan ini dihadiri sekitar 70 partisipan Yunani dan Indonesia (mewakili lebih dari 50 perusahaan), yang hadir secara fisik maupun virtual.
Dalam kesempatan tersebut, Zisis Poulios dari Violar S.A (salah satu produsen kapas terkemuka Yunani) turut menyampaikan pengalaman bisnisnya di bidang tekstil dengan mitra di Jakarta, Bandung dan Solo, yang dinilainya sangat profesional dan dapat dipercaya.
Discussion about this post