Sementara Sandi, sedikit naik. Dari 14,8 persen menjadi 16,4 persen. Begitu juga AHY, dari 13,6 persen menjadi 14,5 persen.
“Erick Thohir naik tajam. Dari 10,3 persen menjadi 14,5 persen. Dukungan terhadap Erick, menguat lebih besar,” cetus Burhan.
Dari simulasi 5 nama Cawapres, Erick juga paling gemilang. Elektabilitasnya terus meningkat, dari November 2022, Desember 2022, hingga Februari 2023. Dari angka 12,9 persen, naik menjadi 13,2 persen. Lalu meroket menjadi 17,6 persen.
Sementara Ridwan Kamil, tercatat 25,2 persen pada November 2022. Lalu naik menjadi 25,9 persen pada Desember 2022. Namun, anjlok menjadi 22 persen pada Februari 2023.
Dalam periode yang sama, Sandi berada di angka 17,9 persen, lalu turun menjadi 16,7 persen, dan susut lagi menjadi 16,3 persen.
AHY mencetak angka 17,7 persen, lalu turun menjadi 16 persen, dan naik lagi menjadi 17,2 persen.
Sedangkan Khofifah Indar Parawansa, terdata dengan angka 8,7 persen, lalu naik jadi 9,5 persen, dan turun sedikit menjadi 9,4 persen.
Survei Indikator Politik Indonesia ini dilakukan dalam dua periode. Pertama, pada periode 9-16 Februari 2023, melibatkan 1.220 responden berusia 17 tahun ke atas atau telah memiliki hak pilih. Kedua, dalam periode 12-18 Maret 2023, menyasar 800 responden.
Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Quality control terhadap hasil wawancara, dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor, dengan kembali mendatangi respanden terpilih (spot check).
Dalam quality control, tidak ditemukan kesalahan berarti.(RMID)
v
Discussion about this post