Direktur Utama PT. Rajawali Anugrah Teknik Paul Kristiyono mengatakan, sebagai pemberi hibah PJU-TS, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dishub Kota Cilegon untuk menentukan lokasi mana saja yang akan dipasang. “Yang jelas akan kami pasang sendiri karena ini kan tanggung jawabnya ada di kami. Tentu akan melibatkan tenaga kerja lokal Cilegon,” katanya.
Rencananya, PJU-TS akan dipasangkan di Pulomerak sebanyak 585 lokasi, Grogol 500, Cibeber 270, Ciwandan 190, Purwakarta 155, Citangkil 155, Cilegon 85, dan Jombang 60. “Kalau dihitung, satu unit PJU-TS ini harganya Rp7,5 juta. Semoga bermanfaat buat masyarakat,” tandas Paul.
Sementara itu, Camat Ciwandan Agus Ariyadi juga mengapresiasi Wali Kota Cilegon yang dinilai punya inovasi dalam membangun Kota Cilegon. “Pembangunan yang dilakukan tidak mesti menunggu anggaran pemerintah. Ini luar biasa. Kalau menunggu dapat anggaran pemerintah entah kapan dapat penerangan jalan ini,” kata dia.
Agus pun siap mengawal pemasangan PJU-TS ini di Ciwandan, khususnya wilayah pegunungan dan di perbatasan Cilegon-Serang. “Terimakasih juga kepada pemberi hibah, ini tentu akan sangat bermanfaat buat masyarakat,” pungkasnya.
Dibagian lain, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon Hasbi Sidik menilai langkah Walikota Cilegon Helldy Agustian sudah tepat dan perlu didukung dalam menjalankan program pembangunan.
Hal itu, kata Hasbi, lantaran Wali Kota tidak hanya mengandalkan APBD saat menjalankan program kerjanya, melainkan mencari sumber-sumber pendanaan lain baik dari APBN maupun hibah swasta.
Terakhir, kata Hasbi, didapatnya hibah Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) senilai miliaran rupiah yang akan dipasang di seluruh kecamatan se-Kota Cilegon. “Ini bentuk usaha nyata. Berkat usaha dan kerjasama, wali kota berhasil melakukan programnya. Walaupun ini hibah, tapi kalau tidak dikejar apa akan datang sendiri? Kan tentu butuh lobi dan kerja keras,” kata Hasbi.
Dijelaskan Hasbi, berkat inovasi dan pergaulannya yang luas itulah, Kota Cilegon kini banyak mendapat program yang didanai bukan dari APBD. “Itulah kalau wali kotanya gaul dan inovatif. Artinya tidak mengandalkan APBD dalam mengisi pembangunan. Ada hal-hal yang diisi dengan APBN maupun hibah swasta. Memang perlu didukung,” tandasnya. (LUK/RUL)
Discussion about this post