JAKARTA, BANPOS – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-50 partainya di salah satu pondok pesantren kawasan Jakarta Selatan.
Pondok pesantren dipilih menjadi tempat peringatan harlah karena dinilai untuk mengembalikan tradisi partai yang merupakan warisan para ulama.
“Saya mewakili Pak Mardiono selaku Ketua Umum PPP sesungguhnya dalam rangka Harlah ke-50, hadir di Pondok Pesantren Nurul Amanah. Tradisi lama kita bagaimana PPP bisa kembali hadir di tengah kiai,” tutur Wakil Ketua Umum PPP Rusli Effendi, di Ponpes Nurul Amanah, Jakarta Selatan, Minggu (12/3).
Dia pun berharap dengan adanya momen itu, PPP DKI Jakarta bisa bangkit kembali.
Dalam peringatan harlah kali ini turut dihadiri oleh Menparekraf Sandiaga Uno sebagai pemateri dialog interaktif dengan judul pengembangan ekonomi kreatif di pesantren.
“Kami di sini juga hadir bersama Pak Sandiaga. Karena PPP juga sedang menginventarisasi pemimpin bangsa di 2024, salah satunya Pak Menteri yang berprestasi ini,” ujarnya.
Sandiaga pun menanggapi banyaknya teriakan dari para peserta Harlah yang memintanya menjadi presiden.
Menurutnya, aspirasi tersebut ditunjukan kepada para pimpinan partai politik yang memiliki wewenang.
“Sekali lagi, memang ini aspirasi yang akan disampaikan ke pimpinan partai politik. Kami tidak boleh mengambil ruang yang bukan wewenang kita. Karena ini wewenang partai politik,” ujar Sandiaga.
Sandiaga menambahkan, dengan hadirnya dia di tengah partai berlambang Kabah pun dinilai sebagai langkah konsolidasi dan komunikasi jelang kontestasi politik.
“Ini sudah kesekian kali diundang di harlah. Saya sudah koordinasi kepada teman-teman di pimpinan parpol, ini langkah konsolidasi dan komunikasi yang harus dilakukan secara aktif untuk menghadapi tahapan akhir kontestasi itu,” ujar dia.(RMID)
Discussion about this post