“Di Instagram juga 1 following-nya. Ya karena beliau seorang senior. Bukan fans, tapi saya sangat menghormati beliau,” ujar Gibran saat ditanya alasan follow akun medsos Amien, kemarin. Dia juga mengaku sempat memimpikan Amien.
Gibran juga tak segan mengakui bahwa Ketua Dewan Syuro Partai Ummat itu merupakan salah satu idolanya di belantika politik Indonesia. Menurut Gibran, tak ada larangan bagi dirinya mem-follow akun politisi, sekalipun memiliki pandangan yang berbeda.
“Mosok aku ora olih mengidolakan (Amien),” seloroh ayah Jan Ethes itu.
Saking mengidolakan Amien, ia ingin sekali meminta wejangan jika ada kesempatan bertemu Amien. “Minta masukan-masukan dari beliau,” aku Gibran.
Disinggung kenapa tidak mengikuti akun Twitter tokoh lain, Gibran mengaku ingin belajar dari Amien. “Saya sukanya Pak Amien Rais. Aku meh berguru kok (aku mau berguru kok),” kata Gibran.
Bahkan, dirinya tak mengikuti akun ayahnya sendiri @jokowi maupun keluarga lainnya, seperti @kaesangp. Saat ditanya mengapa, alasan Gibran cukup simpel. “Nggak, nggak seru,” ucapnya.
Apa kata pengamat soal sikap Gibran? Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengapresiasi, langkah Gibran yang mau belajar kepada tokoh yang lebih tua dan berpengalaman. Lagipula, siapa yang meragukan pengalaman Amien di kancah politik nasional, seorang guru besar di Universitas Gadjah Mada (UGM), dan salah satu tokoh reformasi.
“Siapapun, termasuk anak Jokowi pasti ingin berguru. Walaupun posisinya di luar pemerintahan. Jangan dianggap lawan. Itu yang salah. Karena dunia demokrasi itu dunia yang berimbang ada yang di dalam dan di luar pemerintahan,” kata Ujang, tadi malam.
Menurutnya, itu bukan sebuah pencitraan. Namun, lebih kepada keinginan yang terlampiaskan dari seorang Gibran. Justru, hal semacam ini bisa menjadi contoh bagi politisi lain. Meski berbeda pandangan, tetap saling menghormati satu sama lain.
“Bukan pecitraan. Saya melihat ini sesuatu yang baik, yang positif. Karena anak muda harus banyak belajar dari yang lebih tua,” cetus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.
Pandangan yang sama diberikan oleh Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio. Menurutnya, aksi Gibran mengikuti akun sosial media Amien sebagai langkah brilian. “Ini malah langkah cerdas. Kan bisa terpantau langsung twit Amien Rais,” kata pria yang akrab disapa Hensat itu.
Discussion about this post