JAKARTA, BANPOS - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong BUMN mencari pendanaan di luar pasar modal. Diharapkannya, perusahaan pelat merah bisa memberikan kontribusi nyata mendukung Pemerintah dalam mencapai target investasi tahun ini yang ditetapkan Rp 1.400 triliun. Kemarin, Mandiri Investment Forum (MIF) 2023 kembali digelar. Forum bisnis ini untuk yang ke-12 digelar sejak pertama pada tahun 2018. Acara ini terse-lenggara atas kolaborasi Bank Mandiri, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian BUMN. Erick menuturkan, MIF 2023 merupakan ajang untuk mem¬buka peluang investasi di Indone¬sia. Termasuk, mengajak private sector berkontribusi dalam pem¬bangunan seluruh sektor, ter¬masuk Ibu Kota Negara (IKN). MIF 2023 membuka kesempatan bagi Indonesia, untuk meraup pe¬luang investasi besar. Khususnya dalam mencapai target investasi dari Presiden Jokowi tahun ini sebesar Rp 1.400 triliun. Untuk mencapai target terse¬but, sambung Erick, pihaknya mendorong Kementerian BUMN untuk mendapatkan investasi di luar pasar modal senilai Rp 127 triliun. Sebagai informasi, MIF 2023 dihadiri Presiden Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Direksi Bank Mandiri. Ajang tersebut juga dihadiri sekitar 25 ribu peserta dan 800 investor mancanegara. Erick yakin, memfasilitasi public private melalui Mandiri Investment Forum, akan berkon¬tribusi aktif terhadap pencapaian target investasi Pemerintah. Mantan bos Klub Inter Milan itu mengaku optimistis dengan kepemimpinan Jokowi saat ini dalam mencapai target. Sebab, Indonesia terbukti mampu mele¬wati pandemi Covid-19. “Yang diperlukan sekarang adalah terus menjaga pertumbuhan ekonomi di situasi global yang tidak pasti. Ini yang jadi prioritas kami,” tegas Erick. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelas¬kan, melalui MIF 2023, Bank Mandiri Group berharap calon investor memperoleh update informasi mengenai peluang investasi di Indonesia. Serta, sederet reformasi kebijakan yang telah diambil Pemerintah dalam memudahkan investasi. “Lewat forum ini, Bank Mandiri Group berkomitmen memberikan kontribusi untuk terus memperkuat pertumbuhan ekonomi di tengah meningkat¬nya risiko resesi global,” ucap Darmawan. MIF 2023 yang mengangkat tema ‘Prevailing Over Turbu¬lence’, sambung Darmawan, se¬jalan dengan optimisme Indone¬sia untuk tetap tumbuh kuat. Dan mampu mengarungi berbagai tantangan di tengah turbulensi ekonomi global saat ini. Pihaknya menyadari penuh upaya tersebut dan berkomitmen kuat untuk mendukung Pemerin¬tah dan dunia usaha di Indonesia, agar mampu menjadi destinasi investasi para pemilik modal dan korporasi pengelola aset. Dunia bisnis juga diharapkan¬nya bisa adaptif dan segera merespons berbagai perkembangan baru. Seperti transformasi teknologi, talent management, customer experience dan isu terkait ESG (Environmental, Social and Governance). Direktur Treasury & Interna¬tional Banking Bank Mandiri Panji Irawan menambahkan, komitmen Bank Mandiri dalam membangun iklim investasi yang kondusif di Indonesia telah direalisasikan. Antara lain, melalui keberadaan Kantor Luar Negeri (KLN) Bank Mandiri, yang berada di Dili (Timor Leste), Singapura, Kuala Lumpur (Malaysia), Shanghai (China), Hong Kong, London (UK), Cayman Island. Panji bilang, kehadiran KLNBank Mandiri tidak hanya mem¬fasilitasi kepentingan korporasi Indonesia di luar negeri, namun juga berperan untuk menjem¬batani kebutuhan korporasi global yang telah ataupun akan berbisnis di Indonesia. “Misalnya melalui jasa advi¬sory atau fasilitator perdagangan,” jelas Panji. Panji bilang, MIF 2023 me¬nekankan mengenai kebijakan hilirisasi industri dan upaya peningkatan nilai tambah. Sejumlah panel juga akan membahas isu terkait ekosistem ESG (Environmental, Social, and Governance), green economy, dan electric vehicle. MIF 2023 juga akan mendukung program Pemerintah dalam mengundang investor untuk berinvestasi di IKN (Ibu Kota Nusantara). Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengaku antusias dengan kembali digelarnya MIF 2023 bersama Bank Mandiri. MIF merupakan bagian dari upaya perusahaan, dalam meningkatkan minat para inves¬tor lokal maupun asing untuk menumbuhkan bisnis dan in¬vestasi mereka di Indonesia secara berkelanjutan. Dalam MIF 2023, Mandiri Sekuritas melalui sesi Site Visit dan Corporate Day menghadir¬kan lebih dari 150 investor berasal dari berbagai negara. Antara lain dari Malaysia, Thailand, India, Hong Kong, Taiwan, Swiss, Ing¬gris, dan Amerika Serikat, dengan total dana kelolaan sebesar sekitar 12 triliun dolar Amerika Serikat (Rp 178.655,6 triliun). Sektor-sektor yang hadir da¬lam acara ini beragam seperti dari perbankan, konsumsi, teknologi, otomotif, properti, retail, telekomunikasi, kesehatan dan konstruksi. “Kami berharap MIF senan¬tiasa menjadi salah satu pen¬dukung pertumbuhan investasi lokal maupun asing di Indonesia. Serta perekonomian nasional secara umum,” pungkas Oki. MIF 2023 juga menghadirkan para pembicara dari Kabinet Indonesia Maju, yaitu Menteri Koordinator Maritim dan In¬vestasi Luhut Pandjaitan, Men¬teri Investasi Bahlil Lahadalia serta dari Otoritas Moneter, yaitu Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Sementara tokoh serta pakar di bidang ekonomi internasional juga turut berbagi pandangan dalam MIF 2023. Mereka adalah profesor ekonomi yang pernah menjabat sebagai Chief Economist IMF (2015-2018) Maurice Obstfeld, Profesor Ekonomi dari Harvard Jeffrey Frankel, Ahli dan penasi¬hat politik Kementerian Luar Negeri AS Farah Pandith, man¬tan pejabat Inggris Permanent Representative untuk EU (Uni Eropa) (2013- 2017) Sir Ivan Rogers, serta perwakilan inves¬tor global Lee Dong Chan dari BlackRock (Singapore).(RMID)<!--nextpage-->