NAPLES BANPOS – Napoli makin susah terkejar di Liga Italia usai menang atas AS Roma. Lazio dan Fiorentina berbagi poin setelah kedua tim tersebut bermain imbang
Pemuncak klasemen sementara Napoli menang 2-1 atas AS Roma dalam pertandingan Liga Italia pekan ke-20 di Stadion Diego Maradona, Naples, Senin (30/1) dini hari WIB. Berbekal tambahan tiga poin, Napoli mampu menjaga keunggulan 13 poin di puncak klasemen Liga Italia.
Mereka kini telah mengoleksi 53 poin, unggul 13 poin atas tim peringkat kedua Inter Milan. Sedangkan Roma tertahan di posisi keenam dengan 37 poin, demikian catatan laman resmi Liga Italia.
Partenopei membuka keunggulan melalui gol Victor Osimhen pada menit ke-17, sebelum Stephan El Shaarawy menyamakan kedudukan untuk Roma melalui golnya pada menit ke-75.
Saat laga diperkirakan akan berakhir imbang, pemain pengganti Simeone memastikan raihan tiga poin untuk timnya melalui gol yang dicetaknya pada menit ke-86.
Usai laga, pelatih Napoli, Luciano Spalletti, secara khusus menyoroti peran pemain pengganti di laga tersebut. Simeone, yang menjadi pencetak gol kemenangan Napoli di laga itu, memang mengawali pertandingan dari bangku cadangan. Simeone baru merumput pada menit ke-76 atau satu menit usai Roma mencetak gol penyeimbang.
”Mereka yang masuk sebagai pemain pengganti membuktikan mereka sudah berada di pertandingan. Ini menjadi kualitas fundamental buat tim ini karena kami akan melakoni musim yang panjang dengan intensitas tinggi. Jika Anda tidak memiliki pemain yang selalu siap dan antusias, maka kemenangan seperti ini tidak akan bisa tercapai,” kata Spalletti seperti dilansir Football Italia, Senin (30/1).
Dengan kata lain, kedalaman skuad menjadi salah satu modal penting buat I Partenopei untuk bisa meraih kesuksesan pada musim ini. Kemenangan atas Roma itu pun terbilang cukup krusial dalam upaya Napoli mempertahankan status sebagai capolista atau pemuncak klasemen sementara Liga Italia.
Raihan poin I Partenopei pun mencatatkan rekor baru di pentas Liga Italia. Napoli menjadi tim pertama sejak perhitungan tiga poin untuk kemenangan mulai diadopsi di pentas Serie A pada musim 1994/1995, yang mampu mengumpulkan 50 poin saat Liga Italia telah menyelesaikan 20 partai.
Discussion about this post