JAKARTA, BANPOS – Anggota Komisi VI DPR RI Sondang Tampubolon mendukung PT Adhi Karya (Persero) Tbk., yang berkontribusi dalam membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Sondang bangga dengan kehadiran dan peran Adhi Karya. Sebab perusahaan itu sudah berhasil membangun berbagai infrastruktur yang ada di Indonesia.
“Ada pelabuhan, bandara, jalur kereta api, kemudian bendungan, jalan raya, jembatan, termasuk tol dan itu semua sangat dibutuhkan sekali untuk percepatan pembangunan nasional. Kita berharap nanti ke depannya Adhi Karya tetap berkinerja dengan baik,” ujar Sondang dalam kegiatan sosialiasi ‘BUMN Karya Memberikan Kontribusi Terhadap Pembangunan’.
Acara yang bertajuk ‘Kontribusi ADHI terhadap IKN, Ikut Andil Bangun Nusantara’ ini dihelat di Kopi Pilu, Jalan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim), pada Jumat (13/1/2023).
Diketahui, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., yang merupakan BUMN Kontruksi ini mendapatkan tanggung jawab sebagai kontraktor yang turut berkontribusi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hingga saat ini, Adhi Karya telah memperoleh 4 kontrak pembangunan infrastruktur IKN Nusantara, antara lain 22 tower untuk hunian pekerja konstruksi IKN, pelindung fender jembatan Pulau Balang, jalan tol seksi 3A segmen Karangjoang-KTT Kariangau, dan terbaru yakni rumah tapak kedinasan di IKN Nusantara.
“Pada proses pelaksanaannya, lingkup pekerjaan Adhi Karya meliputi, perencanaan dan perancangan, pekerjaan konstruksi dan infrastruktur kawasan, seperti rumah tapak, penataan kawasan untuk fasilitas umum dan sosial, serta prasarana dan sarana kawasan,” jelas Sondang.
Perolehan kontrak dari pembangunan IKN diharapkan akan terus bertambah seiring proses pelelangan yang masih diikuti oleh Adhi Karya.
Sementera itu, dengan adanya penambahan pekerjaan di pembangunan IKN, selain penambahan kontrak baru yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan, Adhi Karya juga dapat meningkatkan value sebagai kontraktor yang dipercaya untuk turut membangun Negeri.
Selain itu, dengan adanya peningkatan kinerja perusahaan diharapkan perseroan juga memberikan manfaat bagi pemerintah, negara dan masyarakat, salah satunya, melalui peningkatan PDB/PDRB, penambahan lapangan kerja, peningkatan pajak dan dividen. Serta dampak lain yang dapat dirasakan juga adalah konektivitas wilayah.
“Salah satunya, jalan tol seksi 3A segmen Karangjoang-KTT Kariangau, dimana pembangunan tol tersebut bertujuan mempercepat konektivitas wilayah dan distribusi barang yang semakin lebih mudah dan cepat,” jelas politisi PDIP ini.
Selain kebutuhan akses di pembangunan IKN, pembangunan tol juga dapat menghasilkan multiplier effect, salah satunya yakni penyerapan tenaga kerja di daerah sekitar pembangunan.
Selain proyek ruas jalan tol, Adhi Karya juga mengerjakan hunian pekerja konstruksi di IKN, pembangunan ini menggunakan teknologi modular yang merupakan karya anak bangsa, konstruksi rumah susun dengan menerapkan teknologi fabrikasi hunian modular yang dapat membuat proyek hunian untuk pekerja konstruksi lebih cepat dibangun serta layak huni.
Direncanakan rusun tersebut terdiri dari 22 tower, memiliki 4 lantai yang dapat menampung 17.000 pekerja atau minimal 15.600 tenaga kerja. Fasilitas yang disediakan nantinya mencakup meubelair, unit kesehatan, kantin, toko, tempat ibadah, dan building management.
Adhi Karya sendiri merupakan BUMN konstruksi yang berdiri sejak 1960. Adhi Karya yang merupakan hasil nasionalisasi perusahaan Belanda, merupakan perusahaan konstruksi pertama yang melantai di bursa efek sejak 18 Maret 2002 dengan kode ADHI.
ADHI memiliki karya konstruksi monumental yang hingga kini masih dipergunakan di antaranya Stadion Utama Gelora Bung Karno, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional (Monas), Jembatan Barito, Jembatan Suramadu.
ADHI kini memiliki 180 proyek konstruksi yang sedang berjalan yang tersebar di seluruh Indonesia. Seperti proyek jalan tol Sigli-Banda Aceh, LRT Jabodebek, MRT Jakarta CP201 dan CP20, jalan tol Yogyakarta-Bawen, jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, dan Smelter Manyar di Gresik (Jawa Timur).
Sedangkan pembangunan IKN Nusantara merupakan upaya Pemerintah untuk mengusung pembangunan ekonomi yang inklusif, dengan menyebarluaskan magnet pertumbuhan ekonomi baru sehingga tidak hanya bertumpu di Pulau Jawa semata.
IKN Nusantara sekaligus simbol identitas bangsa, green economy, green energy, smart transportation, dan tata kelola pemerintahan yang efesien dan efektif sebagai milestone transformasi besar bangsa Indonesia.
IKN Nusantara yang terletak di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi magnet baru. Kalimantan sendiri adalah energi masa depan, energy or the future. Semua produk galian tambang ada di sana.
Sebut saja besi, migas, batubara, emas, nikel, dan intan. Kalimantan juga kaya dengan produk pertanian, seperti kopi dan sawit, sampai kepada sungai besar di Kalimantan Utara yang dapat menghasilkan PLTA. Kalimantan menyimpan energi masa depan yang indah.
Dengan nama Nusantara, IKN merepresentasikan konsep kesatuan yang mengakomodasi kemajemukan Indonesia. Realitas kekayaan kemajemukan Indonesia menjadi modal sosial memajukan kesejahteraan rakyat, demi Indonesia maju, tangguh, dan berkelanjutan.(RMID)
Discussion about this post