Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani meminta Pemerintah lebih sigap melindungi dan membela PMI. Sebab, mereka adalah pahlawan yang menyum¬bang devisa kurang lebih Rp 159,6 triliun per tahun.
“Pastikan hak-hak PMI ditu¬naikan serta keamanan mereka sebelum dan sesudah bekerja hingga tiba di Tanah Air,” ujar Netty dalam keterangannya, kemarin.
Netty mendesak, Pemerintah memperluas pelindungan ter¬hadap PMI. Caranya, dengan peningkatan keterampilan ba¬hasa dan juga berikan jaminan sosial seperti BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Politikus PKS ini meminta Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Migran Indonesia (BP2MI) merealisasi¬kan komitmen untuk menyikat sindikat penyaluran PMI non-prosedural.
“Jangan lagi ada warga negara yang tertipu dengan iming-iming, tapi justru keselamatan¬nya terancam,” kata dia.
Netty juga meminta Pemerintah memaksimalkan program penanganan pasca PMI pulang ke Indonesia. Sehingga pro¬gram tersebut dapat membuat PMI tetap bisa produktif dan mampu menggerakkan ekonomi keluarga. Berbagai pelatihan seperti keterampilan, bisnis dan sebagainya harus maksimal diberdayakan.
E-Paper BANPOS Terbaru
Selain itu, Netty juga meminta Pemerintah terlibat pro aktif menjaga dan mendampingi ke¬luarga PMI yang sedang bekerja di luar negeri. Sebab, tak jarang PMI yang pergi ke luar negeri meninggalkan keluarga yang rentan.
Karenanya, Pemerintah harus turut andil menjaga ketahanan ke¬luarga mereka, serta memastikan anak-anak mereka mendapatkan hak-haknya. Seperti, hak akan pendidikan dan kesehatan.(RM.ID)