JAKARTA, BANPOS – Tak dipungkiri lagi bahwa Kylian Mbappe adalah faktor paling maut dalam skuad Prancis, namun Maroko tak menyiapkan rencana khusus dalam menyingkirkan bahaya yang muncul dari striker Paris Saint Germain itu dalam laga semifinal Piala Dunia 2022 yang kedua antara Prancis dan Maroko di Stadion Al Bayt, Qatar, Kamis dini hari esok.
“Saya tak akan berusaha merancang rencana taktis khusus apa pun guna mengatasi Kylian,” kata pelatih Maroko Walid Regragui seperti dikutip Reuters.
“Prancis juga memilik pemain-pemain lainnya yang bagus. (Antoine) Griezmann sedang berada di puncak permainannya dan bermain sangat baik sebagai penghubung antar lini. Ousmane Dembele juga pelengkap sempurna untuk Mbappe di sayap satunya lagi,” sambung Regragui.
“Jika hanya fokus kepada Mbappe, maka itu salah besar. Mereka itu juara dunia, dengan pemain kelas dunia dan mereka akan bermain dengan segala yang mereka miliki. Kami hanya perlu fokus kepada apa yang bisa kami lakukan untuk menimbulkan masalah pada Prancis,” kata Regragui lagi.
Setelah menggulingkan Belgia, Portugal dan Spanyol, Maroko berusaha memangsa lagi raksasa sepak bola dunia manakala menghadapi Prancis dalam semifinal kedua turnamen ini yang penuh balutan nuansa politik dan sosial.
Maroko yang menjadi tim Afrika pertama yang mencapai babak empat besar Piala Dunia akan mendapatkan dukungan penuh di Stadion Al Bayt yang mereka perlukan untuk meneruskan perjalanan bak dongeng mereka.
Pertandingan melawan bekas penjajah Maroko ini juga disambut gembira oleh komunitas Maroko yang terpinggirkan di Prancis.
Tim Afrika Utara ini mendapatkan dukungan besar dari penonton Arab sejak fase grup yang mereka puncaki di atas Kroasia, Belgia dan Kanada. Lalu kemudian menyingkirkan Spanyol dan Portugal sebelum mencapai semifinal.
Mereka tangguh dalam bertahan dengan hanya kebobolan satu kali yang itu pun gol bunuh diri.
“Kami kini menjadi tim yang disukai semua orang karena kami telah membuktikan bahwa sekalipun tidak memiliki banyak talenta dan uang, kami bisa berhasil,” kata Walid Regragui.
Discussion about this post