Dia juga menekankan, bahwan hubungan UEA dengan semua negara dicirikan oleh kesinambungan, moderasi, diplomasi, dan kearifan, terlepas dari perkembangan politik, keamanan, ekonomi, dan kesehatan global. Kemudian memanfaatkannya dalam menemukan titik temu demi mengembangkan solusi untuk berbagi problematika regional dan internasional, selain juga dalam rangka mengatasi tantangan dan konflik.
AlDhaheri juga mengutip penegasan Presiden UEA, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, bahwa di kesempatan Hari Persatuan Ke-51, Uni Emirat Arab telah memulai fase baru dalam sejarahnya. UEA akan tetap menjadi mitra penting yang terus mendukung segala hal yang dapat mewujudkan perkembangan dan kemajuan umat manusia.”
Terkait hubungan bilateral dengan Indonesia, Duta Besar UEA ini juga memuji hubungan bilateral kedua negara, yang dalam beberapa tahun terakhir sukses mencapai tingkat kemitraan strategis di bidang politik, ekonomi, dan perdagangan, berkat hubungan istimewa yang terjadi di antara pemimpin kedua negara.
Penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara UEA dan Indonesia (UEA-RI CEPA) pada Juli 2022, kata AlDhaheri, diharapkan akan meningkatkan kesinambungan hubungan bilateral. Sekaligus menciptakan perubahan kualitatif kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi. Ujungnya akan berkontribusi bagi penciptaan lapangan kerja baru dan pencapaian kemakmuran dan pembangunan bagi rakyat kedua negara.
AlDhaheri juga menekankan, kunjungan Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan ke Indonesia pada November 2022, berhasil mewujudkan kekuatan hubungan bilateral UEA-Indonesia.
“Kunjungan ini, juga menandai dimulainya perubahan relasi kerjasama bilateral kedua negara, dari fase pendirian dan penguatan menuju fase kemajuan, penyempurnaan berbagai proyek, dan langkah-langkah yang telah ditetapkan untuk melanjutkan perjalanan kebangkitan dan kemakmuran bagi kedua negara yang bersahabat,” pungkasnya.(RM.ID)
Discussion about this post