AMERIKA, BANPOS – Hari pertama puncak KTT G20 di Nusa Dua Bali berlangsung cukup panas. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan Presiden China, Xi Jinping yang baru sehari terlihat akur difoto, kini perang lagi. Perdebatan panas keduanya mengungkit masalah Taiwan jadi pertanda kalau Biden-Jinping memang belum damai.
Kemarin, untuk pertama kalinya para pimpinan negara dan para delegasi masing-masing negara anggota G20 bertemu dalam forum resmi. Pertemuan kali ini lebih serius. Bukan cuma sekadar saling sapa, jabat tangan atau semacamnya, tapi juga berdialog. Biden dan Jinping yang hadir di forum tersebut, ikut terlibat dalam debat panas itu.
Agenda yag dibahas dalam forum itu meliputi seputar hak asasi manusia (HAM), invasi Rusia ke Ukraina, dan dukungan untuk industri domestik.
Dalam pidatonya, Biden-Jinping membahas tentang kekuasaan Taiwan. Di pembahasan terakhir ini lah keduanya sempat bersitegang.
Adu argumen dan silang pendapat mewarnai dialog keduanya. Bahkan, Jinping memperingatkan Biden kalau negaranya akan menindak tegas siapa saja yang berusaha memisahkan Taiwan dari China.
Untuk diketahui, belakangan ini hubungan China-AS memang memanas terkait masalah Taiwan. Beijing menuding Washington menunjukan dukungan politiknya ke Taiwan untuk menjadi negara merdeka. Padahal bagi China, Taiwan merupakan wilayah kedaulatannya.
“Status Taiwan adalah inti dari kepentingan inti China, landasan politik dari hubungan China-AS, dan garis batas pertama yang tidak boleh dilanggar dalam hubungan China-AS,” tegas Jinping seperti dikutip dalam sebuah update yang dirilis media yang berkantor di China, Xinhua.
Pernyataan kencang Jinping ke Biden dibenarkan Kementerian Luar Negeri China. Kemenlu China menyebut Jinping memberikan penjelasan lengkap soal posisi China soal isu Taiwan. Jinping, tambah Kemenlu China, sempat memperingatkan Biden bahwa Taiwan menjadi benang merah yang tidak seharusnya dilanggar dalam hubungan China-AS.
“Dia (Jinping) menekankan bahwa persoalan Taiwan menjadi sangat inti dalam kepentingan inti China, batu landasan politik dalam hubungan China-AS, dan garis merah pertama yang tidak boleh dilanggar dalam hubungan China-AS,” demikian pernyataan Kemenlu China.
Discussion about this post