Diketahui, Daeng Soetigna menambahkan skala nada diatonis-kromatis angklung yang mulanya hanya ada pentatonis (Salendro) saja. Adapun, yang pertama kali mendiatoniskan alat musik angklung sebenarnya bukan Daeng Soetigna, melainkan CJ Deagan yang merupakan warga Amerika Serikat.
Angklung juga disebut juga sudah hadir sejak 400 tahun lalu sebagai alat musik tradisional di Jawa Barat, Indonesia. Angklung diciptakan penduduk Jawa Barat sebagai pemikat Nyai Sri Pohasi yang merupakan lambang Dewi Sri atau Dewi Padi dan Kemakmuran supaya mau turun ke bumi.
Dahulu, setiap memasuki masa panen, penduduk Jawa Barat kerap membuat angklung dengan menggunakan bambu hitam khusus. (RMID)
Discussion about this post