“Selain pemanfaatan hasil hutan kayu, PBPH kini bisa memanfaatkan hasil hutan non kayu dan jasa lingkungan termasuk perdagangan karbon,” katanya.
Purwadi mengatakan, untuk melaksanakan multi usaha kehutanan, dibutuhkan insentif baik insentif fiskal seperti tax holiday atau suku bunga yang kompetitif dan insentif kebijakan lainnya.
Chief Sustainability Officer APP Sinar Mas, Elim Sritaba mengatakan, sebagai perusahaan pulp dan kertas terintegrasi, APP Sinar Mas siap mendukung agenda FOLU Net Sink 2030 yang telah dicanangkan pemerintah.
Salah satu program yang relevan dengan agenda FOLU Net Sink adalah program Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Program ini mendorong masyarakat hutan untuk mengurangi ketergantungan pada penebangan pohon, dan tidak lagi membuka lahan dengan cara dibakar.
“Program-program DMPA sendiri telah terbukti mampu mengurangi lebih dari 80 persen kebakaran di daerah-daerah yang menerima manfaat DMPA,” kata Elim.
E-Paper BANPOS Terbaru
Pada program DMPA, pendampingan intensif yang dilakukan pada petani untuk membuka lahan secara mekanis membuahkan hasil, tidak saja mengurangi angka kebakaran hutan dan lahan tetapi sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani dengan agroforestry yang mereka lakukan serta pemberdayaan ekonomi.
APP Sinar Mas mengalokasikan dana dukungan sebesar 10 juta dolar AS untuk program DMPA. Hingga saat ini program tersebut sudah mencapai 407 desa program DMPA yang bermanfaat pada lebih dari 80.000 jiwa. Selain itu, ada 92 kelompok wanita yang mendapat manfaat langsung program tersebut.
Director Climate Realty Indonesia, Amanda Katili mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan APP Sinar Mas untuk pemberdayaan wanita di salah satu lokasi di Kalimantan Barat.(RM.ID)