“Kerja sama tersebut juga menjadi momentum penyelarasan inisiatif G20 dengan upaya ASEAN dalam mengatasi isu pembayaran lintas batas, mendukung upaya pemulihan ekonomi pascapandemi, membuka kesempatan usaha, dan mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif,” ujarnya.
Kemudian Deputi Gubernur BSP Mamerto E Tangonan, yang hadir mewakili Gubernur BSP Felipe M Medalla menyampaikan, semakin kita menyadari tingginya ketergantungan ekonomi di kawasan, semakin kita memerlukan upaya bersama untuk mewujudkan visi interkonektivitas ASEAN.
“Kerja sama pembayaran lintas batas ini menjadi wujud konkret inisiasi dan kolaborasi yang inklusif untuk memperkuat pembayaran lintas batas ASEAN yang efisien, dalam memfasilitas berbagai aktivitas dan transaksi keuangan dan ekonomi internasional,” terangnya.
Kemudian Deputi Gubernur BOT Ronadol Numnonda, yang mewakili Gubernur BOT Sethaput Suthiwartnarueput mengungkapkan, ASEAN saat ini telah menjadi hotspot global dalam interkonektivitas pembayaran lintas batas.
Kerja sama konektivitas pembayaran kawasan ini menjadi capaian baru terkait insiatif ASEAN Payment Connectivity sekaligus menjadi jawaban dalam menghadapi berbagai tantangan pembayaran lintas batas yang terjadi selama ini.
E-Paper BANPOS Terbaru
Nota kesepahaman tersebut juga menjadi bukti kolaborasi anggota ASEAN dalam memperkuat kerja sama pembayaran bilateral yang telah ada sebelumnya, serta akan menjadi basis kerja sama multilateral ke depan.
“Lebih jauh lagi, konektivitas pembayaran kawasan akan membuka jalan bagi transformasi digital ASEAN dan memperdalam integrasi keuangan kawasan,” kata Numnonda.
Dengan ditandatanganinya Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan, Indonesia menghadirkan kepemimpinan dan bukti nyata transformasi digital domestik, kawasan, bahkan global. Sejalan dengan agenda prioritas Presidensi Indonesia G20 2022 sekaligus menyongsong Keketuaan ASEAN tahun 2023, Indonesia akan terus menghasilkan capaian-capaian lain untuk pembangunan ekonomi nasional dan internasional.(RM.ID)