Juga kata Yanuar sosialisasi dan pendidikan politik perlu ditingkatkan termasuk di lembaga pendidikan sekolah. Yanuar menyebut ada beberapa penyebab munculnya fenomena sikap apolitis di kalangan generasi milenial.
Pertama, minimnya sosialisasi dan pendidikan politik yang dilakukan Pemerintah, partai politik (parpol) dan penyelenggara pemilu. Hal itu, kata Yanuar dapat dilihat dari rendahnya anggaran sosialisasi di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan penyelenggara pemilu, serta minimnya program bagi anak muda yang dibuat parpol.
Kedua, aspek sistemik, yang terlihat dari anak sekolah yang tidak kenal nama-nama menteri, partai politik. “Itu menunjukkan tidak adanya kesinambungan dalam kurikulum di sekolah,” kata dia.
Ketiga, berubahnya orientasi pandangan generasi muda, yaitu politik menjadi opsi terakhir mereka sebagai pilihan dalam hidupnya. Politikus PKB ini menilai hal yang diminati kalangan generasi milenial adalah terkait gaya hidup, kemapanan, dan kebebasan sehingga tidak ada yang terkait politik.
Keempat, politik dianggap tidak kompatibel karena ada gap dengan anak muda. Pergeseran tersebut menjadi poin penting, karena ada perbedaan patron klien.
Menurut dia, harus ada orientasi patron bagi kalangan milenial sehingga elit politik harus adaptif terhadap isu generasi muda yang identik dengan dunia kreatif dan imajinatif.
Terakhir, kata dia, saat ini akses informasi yang beredar di masyarakat lebih beragam sehingga membuat orang memilih mana yang paling dianggap benar.(RM.ID)
Discussion about this post