“Peningkatan indeks pemberdayaan gender ini terjadi pada seluruh komponen indikator, mulai dari keterlibatan perempuan di parlemen yang meningkat dari 17,32 persen menjadi 21,89 persen, partisipasti perempuan sebagai tenaga profesional yang meningkat dari 46,31 persen menjadi hampir 50 persen, hingga kontribusi pendapatan perempuan yang meningkat dari 36,62 persen menjadi 37,22 persen,” urai Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengingatkan, masih terbuka banyak ruang dan peluang yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh kaum perempuan. Misalnya keterlibatan perempuan dalam parlemen yang meskipun sudah meningkat hingga mencapai 21,89 persen, namun masih belum memenuhi kuota 30 persen yang disediakan bagi keterwakilan perempuan di parlemen.
Kondisi tersebut merefleksikan fakta bahwa masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dan semestinya dapat membangkitkan kesadaran bersama untuk meningkatkan peran perempuan pada berbagai sektor kehidupan. Khususnya dalam perspektif perempuan sebagai sumber daya pembangunan.
“Saya meyakini, dengan soliditas kelembagaan yang dimiliki, PERWARI akan mampu menjadi kekuatan penggerak, generator dan sekaligus dinamisator yang berperan penting untuk memotivasi, menginspirasi, melakukan berbagai langkah terobosan serta inovasi untuk mengoptimalkan peran perempuan, di tengah dinamika perkembangan zaman,” pungkas Bamsoet.(RM.ID)
Discussion about this post