Akun @PostinusGul mengusulkan ada evaluasi total terkait proses pem¬buatan SIM agar prosesnya kredibel dan transparan. Sehingga, terhindar dari ber¬bagai praktik yang bertentangan dengan hukum dan pelayanan presisi kepada masyarakat.
“Ujian praktik sepertinya memang harus dievaluasi. Kita bisa lakukan studi banding dengan beberapa negara terkait materinya. Karena, terus terang saja untuk materi kita sangat menyulitkan,” kata @SantriBaholak.
“Materi ujian praktik SIM itu harus diaudit. Nggak ada kajian akademiknya,” sambung @zoegyBrix.
Sementara, @Ronnie_Rusli setuju dengan aturan baru ini. Dia menceritakan proses bikin SIM di Polda. Di antaranya, melakukan latihan menanjak, berhenti di tengah tanjakan dan lanjut serta tangan oto¬matis kasih sein belok kiri-kanan. “Sangat setuju dengan Kapolri,” ujarnya.
Akun @NKRIndonesia79 juga setuju. Kata dia, masyarakat yang gagal mem¬buat SIM diberikan kesempatan latihan di trek yang sama. Karena, trek yang dilalui sehari-hari tentu berbeda dengan trek ujian pengajuan SIM.
“Setuju. Dan juga, semoga bebas calo SIM se-Indonesia, aamiin,” timpal @ mrlogix.
Akun @FeyDown berterima kasih kepada Polri yang sudah mendengarkan suara hati masyarakat. Kata dia, jika saja semua berlaku adil, tidak ada sogok dan nembak bikin SIM.
“Insya Allah angka kecelakaan lalu lintas jauh berkurang,” katanya.(RM.ID)
Discussion about this post