CHINA, BANPOS – Kalau jodoh, tak lari ke mana. Makna cinta yang dalam ini, telah dirasakan betul oleh Xu Guizhen dan Cao Zhenwei, yang telah melewati tujuh dekade untuk mengikat janji setia sebagai pasangan suami istri.
Dua insan yang sama-sama lahir pada tahun 1926 ini, telah saling mengenal sejak usia 16 tahun.
Setelah hampir 70 tahun berpisah, mereka bersatu kembali. Dua tahun lalu, saat sama-sama berusia 94 tahun, Xu dan Cao menikah.
Kisah mereka, termasuk kisah hidup di panti jompo, viral. Menyentuh hati banyak netizen China.
Ayah Xu dan Cao adalah teman karib. Mereka kerja bareng menjalankan bisnis studio foto di Weihai, Provinsi Shandong.
Tahun 1937, di masa perang melawan Jepang, mereka pindah ke Shanghai. Xu dan Cao yang kala itu masih muda belia, bertemu untuk pertama kalinya di studio foto di Shanghai.
Ayah Xu sangat menyukai Cao. Dia berharap, pemuda itu akan menikahi putrinya. Tapi sayang, saat itu Cao sudah bertunangan.
Xu dan Cao lalu menjalani kehidupan terpisah. Menempuh jalan hidupnya sendiri. Dengan keluarga masing-masing.
Selanjutnya, Cao bekerja di studio foto, bersama adik laki-laki Xu.
Sementara Xu, memutuskan kembali ke Shanghai, setelah menikah. Tapi, tak lama. Karena faktanya, Xu terus berpindah-pindah.
“Ketika saya menerima telepon, saya tahu itu adalah Cao. Saya langsung mengenali suaranya. Saya berencana menemuinya di kereta bawah tanah. Tapi, saya khawatir tidak mengenalinya. Karena saya tidak melihatnya selama bertahun-tahun,” kenang Xu.
“Tapi Cao sangat pintar. Dia pergi ke komite lingkungan, dan meminta mereka memanggil saya. Ketika saya berjalan keluar, saya pun melihatnya,” imbuhnya.
Keduanya lalu makan malam bersama, sambil merajut kenangan masa lalu. Setelah itu, hubungan Xu dan Cao terjalin intens via telepon.
Tak lama kemudian, Xu dan Cao memutuskan untuk menghabiskan sisa hidup, dalam ikatan pernikahan pada September 2020.
“Meski tak bertemu selama hampir 70 tahun, kami merasa sangat akrab satu sama lain. Kami kesepian, dan ingin mencari pasangan. Ini adalah takdir, yang tidak terduga,” kata Cao.
Discussion about this post