Partai kiri-tengah yang mengusung petahana Yair Lapid – yang menjungkalkan Netanyahu dalam pemilihan tahun lalu – diperkirakan dapat memenangkan 22-24 kursi.
Sedangkan sekutu ultra-nasionalis Likud, Zionisme Agama, tampaknya telah memenangkan 14 kursi, yang akan menjadikannya partai terbesar ketiga.
Para pemimpin ultra nasional ini terkenal karena menggunakan retorika anti-Arab, dan menganjurkan deportasi terhadap politisi atau warga sipil yang “tidak setia”.
“Jika Politisi Religius Zionisme Itamar Ben-Gvir menjadi Menteri keamanan, situasinya pasti akan menjadi lebih baik. Itu sangat penting,” ucap seorang pendukung bernama Julian.
Ahli Politik Universitas Ibrani Yerusalem Gayil Talshir mengingatkan, jika exit poll ini mencerminkan hasil nyata, maka kepemimpinan Israel akan mengarah pada PM Hongaria Viktor Orban, yang belum lama ini dilabeli otokrasi elektoral oleh Uni Eropa.
Ini bisa saja menghalangi prospek pemilihan keenam dalam empat tahun terakhir, setelah analis memperkirakan kebuntuan.
Ini akan menandai perubahan haluan yang luar biasa bagi Netanyahu, yang masa depan politiknya telah dihapuskan secara luas, setelah Lapid membentuk aliansi dari partai-partai yang beragam secara ideologis, untuk mengambil alih kekuasaan pada Juni 2021.
Saat itu, Netanyahu bersumpah untuk menjatuhkan Lapid secepatnya. Kini terbukti, Netanyahu mampu merekayasa kekuatannya, hanya dalam tempo 12 bulan. (RM.ID)
Discussion about this post