JAKARTA,BANPOS-Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Dewan Penasihat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Bambang Soesatyo akan menjadi tuan rumah kegiatan National Leadership Camp ICMI pada 29-30 November 2022, di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Acara diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ICMI, yang puncaknya direncanakan dibuka oleh Presiden Jokowi pada 3 Desember 2022.
Melalui National Leadership Camp ICMI, diharapkan dapat membentuk kader ICMI yang berwawasan kebangsaan sekaligus memiliki leadership dan visi ke-Indonesiaan yang kuat, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keIslaman. National Leadership Camp ICMI akan dihadiri sekitar 200 peserta yang terdiri dari Pengurus Pusat, Pimpinan Wilayah, serta para kader ICMI lainnya.
“Saya diminta menyampaikan keynote speech seputar wawasan kebangsaan dan kepemimpinan. Pemateri lainnya antara lain Ketua Umum ICMI Prof Arif Satria yang akan menyampaikan materi seputar khittah dan visi ICMI menginspirasi Indonesia, Menteri Keuangan Sri Mulyani seputar proyeksi ekonomi dan keuangan global serta dampaknya terhadap Indonesia, serta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto seputar posisi Indonesia dalam geopolitik dan geostrategi global,” ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai menerima Pengurus Pusat ICMI, di Ruang Kerja Ketua MPR, di Jakarta, Selasa (1/11).
Pengurus Pusat ICMI yang hadir antara lain, Ketua Umum Prof Arif Satria, Wakil Ketua Umum Priyo Budi Santoso dan Jafar Hafsah, Bendahara Andi Irman Patiroi, dan Dewan Penasihat Bachtiar Aly. Hadir pula para Wakil Sekretaris Jenderal yaitu Syukur Mandar, Doni Yusri, dan Juliana Wahid.
Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, melalui Silaknas ICMI diharapkan melahirkan berbagai gagasan cemerlang yang dapat memajukan kehidupan kebangsaan. Mengingat masih banyak ‘pekerjaan rumah’ kebangsaan yang belum selesai dikerjakan. Misalnya, bagaimana melahirkan sistem pemilihan yang demokratis sesuai nilai-nilai Pancasila, tanpa perlu terjebak dalam demokrasi elektoral berupa angka-angka yang hanya berujung pada money politics.
Discussion about this post