LEBAK, BANPOS – Demi meningkatkan minat baca dan kualitas literasi pada masyarakat, Perpustakaan Saidjah Adinda di Kabupaten Lebak memberlakukan jadwal buka baru di akhir pekan. Diketahui, sebelumnya perpustakaan daerah tersebut buka di hari dan jam kerja. Pada jadwal baru tersebut, hari Sabtu buka pada pukul 08.00 hingga 14.30 WIB, sedangkan Minggu mulai dibuka sejak pukul 06.30WIB atau berbarengan dengan Car Free Day(CFD) di Alun-alun Rangkasbitung.
Pustakawan Muda, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lebak, Lilis Sutanti mengatakan, pemberlakuan jadwal baru tersebut dimulai sejak pekan pertama bulan Oktober. Hal tersebut bermula ketika banyak dari masyarakat yang meminta kepada pihak perpustakaan untuk membuka di akhir pekan karena tidak memiliki kesempatan mengunjunginya.
“Banyak dari ibu-ibu dan komunitas juga yang minta, karena bentrok dengan jam kerja mereka,” kata Lilis kepada BANPOS di Ruang baca Perpustakaan, Minggu(30/10).
Lilis menjelaskan, layanan yang dibuka pada jadwal baru tersebut sama dengan hari biasanya. Menurutnya, hal tersebut dilakukan agar tidak mengurangi fasilitas pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat di Perpustakaan.
“Semua layanan kita buka, mulai dari audio visual, perpustakaan, ruang baca anak dan lain sebagainya,” jelas lilis.
Antusiasme masyarakat dari berbagai golongan terbilang cukup baik menyambut jadwal baru perpustakaan, mulai dari anak-anak hingga ibu rumah tangga datang di akhir pekan untuk membaca atau hanya sekadar melihat-lihat fasilitas perpustakaan.
“Anak-anak sd hingga smp sangat antusias, siswa SMA/K dan mahasiswa banyak yang nugas disini. Bahkan, komunitas ibu-ibu senam dan pengajian sering datang kemari di akhir pekan,” ujar Lilis.
Ia menerangkan, selain memberlakukan jadwal buka baru, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lebak juga menjalankan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial(TP-BIS) untuk meningkatkan kualitas literasi masyarakat. Hal itu sesuai dengan program dari Perpustakaan Nasional yang memfasilitasi berbagai kebutuhan untuk TP-BIS tersebut melalui APBN sejak tahun 2019 juga dari APBD sejak tahun 2021. Di Kabupaten Lebak sendiri, TP-BIS sudah tersedia di 13 desa yang tersebar di 12 kecamatan.
“Untuk tahun ini, TP-BIS sendiri sudah ada di dua kecamatan, salah satunya di Warunggunung. Disana, banyak masyarakat terutama ibu-ibu yang memanfaatkan fasilitasnya untuk meningkatkan potensi yang dimiliki,” terangnya.
Masyarakat yang memanfaatkan TP-BIS bisa mengakses internet untuk menemukan hal-hal yang dibutuhkan untuk menopang pengembangan di masyarakat.
“Iya salah satunya ibu-ibu yang mencetak produk, awalnya mereka hanya searching di google. Dan Alhamdulillah mereka bisa berkembang, kita menerima laporannya setiap tahun,” kata Lilis.
“Iya semoga seluruh masyarakat mulai sadar betapa pentingnya membaca dan literasi untuk kehidupan. Apalagi anak-anak yang sekarang kebanyakan sudah berkutat dengan gadget,” tandasnya.
Sementara itu, seorang mahasiswa, Siti Yuli mengatakan, dibukanya perpustakaan di akhir pekan memberikan banyak manfaat untuk masyarakat terutama mahasiswa dan pelajar yang mencari referensi buku untuk tugasnya.
“Alhamdulillah selain cari buku, kita jadi bisa punya tempat juga buat ngerjain tugas. Karena kan kadang bosan di rumah terus, kalo disini kita bisa fokus dan nyaman juga tempatnya,” kata Yuli yang juga Mahasiswa tingkat akhir di STIE Latansa Mashiro.(MG-01/PBN)
Discussion about this post