JAWA TIMUR, BANPOS – Membangun masjid tidak hanya sekedar membangun fisik bangunannya saja, tapi untuk menghidupkan dan memberdayakan jemaah dan masyarakat desa di sekitarnya. Dalam hal ini, fungsi masjid tidak hanya sebagai sarana ibadah ritual, tetapi juga sarana kegiatan kemasyarakatan.
Demikian disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar saat meresmikan Masjid Prof DR Sugiyono – Rusti di Desa Cindaga, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Timur.
“Mari manfaatkan Masjid ini juga untuk kepentingan sosial, termasuk persoalan ekonomi bakal bisa ditemukan solusi jika dibahas di Masjid,” kata Doktor Honoris Causa dari UNY ini, seperti keterangan yang diterima RM.id, Senin (29/8).
Menteri Halim mengatakan, pembangunan Masjid adalah hal yang luar biasa dan akan memberi manfaat yang luar biasa juga bagi masyarakat sekitar.
Pria yang akrab disapa Gus Halim ini menekankan, jika yang terpenting itu dalam hidup itu manfaat. Yaitu sebaik-baik manusia yang memberi manfaat bagi lainnya.
“Itu adalah pelajaran hidup. Jadi sebaiknya jangan terlalu sering kenalkan Surga dan Neraka, nanti orang hidupnya dikotomi. Orang itu jangan terlalu ditakut-takuti hingga membuat seakan Allah itu kejam, selalu dikit-dikit Neraka. Padahal, Allah itu Maha Pengasih dan Penyanyang,” ujarnya.
Karena itu, Gus Halim mengajak seluruh warga masyarakat sekitar Masjid Prof DR Sugiyono untuk memanfaatkan masjid, bukan hanya untuk ibadah vertikal tapi juga untuk Ibadah Sosial. Ibadah Sosial menurutnya tidak kalah pentingnya dengam Ibadah Vertikal karena bebannya jauh lebih berat.
Gus Halim bercerita, bahwa Ayahnya selalu mengingatkan jika komunikasi dengan Allah SWT lebih mudah timbang komunikasi dengan manusia.
“Komunikasi dengan Allah itu lebih mudah karena Allah paham apa yang kita maksudkan, tapi komunikasi dengan manusia, belum bisa langsung memahami yang kita maksudkan,” kata mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.
Acara kemudian dilanjutkan dengan peresmian Masjid Prof DR Sugiyono oleh Gus Halim didampingi Prof Sugiyono dengan menggunting pita dan menandatangani prasasti peresmian.
Discussion about this post