JAKARTA, BANPOS-Direktur Utama PT TASPEN (Persero) ANS Kosasih melalui kuasa hukumnya, Duke Arie Widagdo akan segera mengambil langkah hukum kepada Kamaruddin Simanjuntak (KS), yang merupakan pengacara mantan istrinya: Rina Lauwy.
“Kami sebagai tim kuasa hukum atas permasalahan ini, akan mengambil langkah hukum untuk melaporkan masalah tersebut ke pihak kepolisian. Kami menduga, ada perbuatan pidana yang melanggar Pasal 27 ayat 3 dan Pasal 28,” ujar Duke Arie, Sabtu (27/8).
Dia membantah tudingan Kamaruddin, yang menyebut kliennya mengelola Dana Capres 2024 dan memacari banyak wanita sebagai modus menyamarkan uang tersebut.
Berikut pernyataan Kamaruddin kepada media, yang dikutip Duke Arie:
“Persiapan Dana Capres 2024, Seorang Dirut BUMN mengelola 300 Triliun, disuruh atau atas inisiatif sendiri, memacari berbagai wanita, ketemu muslim dia muslim pdhl dia katolik, ketemu hindu, hindu dia nikahnya, ketemu kristen, kristen dia, semua agama dilakoni, kesannya nusantara banget. Wanita-wanita ini ditaruh di Apartemen salah satunya di Wong Residence, Jakarta Barat. Wanita-wanita ini dititipi uang dengan cara uang yang 300 triliun itu diinvestasikan lalu ada cashback, cashback-nya ini diinvestasikan atas nama perempuan-perempuan ini, yang tidak dinikahinya secara resmi. Hanya secara ghaib dinikahi. Adanya wanita-wanita ini bisa transaksi 200 juta per hari, entah uang dari mana. Namanya PT TASPEN, Dirut PT TASPEN. Ajaibnya sampai detik ini anaknya kandung sekolah SD belum dibayar SPP-nya, nama istrinya yang resmi, nama istrinya klien saya ini RINA,” demikian pernyataan Kamaruddin kepada media massa, yang dikutip dalam rilis resmi Duke Arie & Associates.
Duke Arie menegaskan, pernyataan itu tidak benar dan fitnah. Dia bilang, pernyataan itu sebetulnya berkaitan dengan kasus perceraian, yang saat ini perkaranya sedang berjalan di tingkat banding.
“KS sebagai kuasa hukum Rina pada tingkat banding, saat ini sedang mengajukan banding atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yang mengabulkan gugatan cerai penggugat klien kami,” tutur Duke Arie.
Discussion about this post