Juga, mengakselerasi proses finalisasi sejumlah kesepakatan lainnya dalam bidang keamanan politik, dan sosial budaya.
Pertemuan Leaders’ Retreat tersebut juga ditindak lanjuti dengan penandatangan MoU dalam memperkuat kerja sama di empat area.
Yaitu, penetapan harga dan pasar untuk karbon; solusi berbasis alam dan pendekatan berbasis ekosistem; teknologi bersih dan solusinya; dan green and blended finance.
Kemudian, pada tanggal 21 Maret 2022 Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Wakil Perdana Menteri, Menteri Koordinator Keamanan Nasional Singapura Teo Chee Hean telah menandatangani MoU terkait kerja sama dalam bidang Perubahan dan Keberlanjutan Iklim.
“Kesepakatan ini sejalan dengan salah satu sektor prioritas Indonesia dalam Presidensi G20, yaitu transisi energi,” tambah Gus Halim.
E-Paper BANPOS Terbaru
Tahun ini, Indonesia untuk pertama kalinya memegang Presidensi G20. Dengan tema “Recover Together Recover Stronger”, Indonesia berfokus pada kolaborasi dan kerja sama bersama untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan mewujudkan tata kelola ekonomi dunia yang lebih kuat, lebih inklusif, dan berkelanjutan.
“Sejak awal, Singapura secara konsisten telah memberikan dukungan bagi Presidensi Indonesia di G20. Indonesia sangat mengapresiasi dukungan Singapura bagi Presidensi kami di G20,” ucap Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.
Di akhir sambutannya, Gus Halim menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk memperkuat ikatan persahabatan dan kerja sama dengan Singapura demi manfaat bersama bagi kedua negara.
“Saya menantikan kolaborasi kita yang lebih kuat dengan visi untuk memajukan agenda bilateral dan mewujudkan kepentingan bersama kita pada forum-forum regional dan multilateral,” tegasnya. (RMID)