TANGERANG, BANPOS – Utak atik siapa kandidat yang akan mencalonkan diri dalam Pemilihan Gubernur Banten pada 2024 nanti terus menarik untuk dilihat. Beberapa gebrakan awal dimunculkan untuk melihat bagaimana reaksi publik. Selain itu, masyarakat juga cenderung untuk memperhatikan momen-momen yang digunakan oleh para tokoh ini.
Yang terbaru adalah, kemesraan antara mantan Gubernur Banten, Rano Karno, dan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, saat menghadiri Festival Cengkok di Kabupaten Tangerang. Kemesraan itu dinilai bisa menjadi sinyal duetnya politisi Golkar dan PDIP tersebut, pada Pilgub Banten mendatang.
Diketahui, Rano Karno dan Zaki Iskandar, bersama-sama mendatangi Festival Cengkok pada Minggu (31/7). Kedatangan mereka berdua disambut oleh ribuan masyarakat yang hadir dari berbagai daerah di Kabupaten Tangerang.
Keduanya datang ke festival yang memamerkan hasil-hasil usaha dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menggunakan satu mobil sekitar pukul 10.30 WIB. Tidak lama kemudian, Menteri UMKM, Teten Masduki, tiba di lokasi, dan langsung bersama-sama menuju lokasi pembukaan acara.
Saat ditanya kedatangan mereka berdua dalam acara tersebut merupakan rangka persiapan maju sebagai Gubernur Banten atau DKI Jakarta, Rano dan Zaki kompak tersenyum sumringah. “Masih jauh, ” ujar Rano sambil tertawa.
Keduanya pun ditanya mengenai pandangan mereka terhadap penilaian diri masing-masing. Zaki mengatakan bahwa Rano Karno sudah seperti abangnya sendiri. Sementara Rano Karno mengatakan bahwa ayah dari Zaki, yakni Ismet Iskandar, merupakan mentor dirinya.
“Tanpa bantuan ayah beliau saya gak akan jadi politisi. Saya tahun 2008 menjadi Wakil Bupati Kabupaten Tangerang (berpasangan dengan Ismet Iskandar, red). Ayah beliau adalah mentor saya,” kata Rano.
Menurut Rano, sebagai kader partai dirinya akan mengikuti arahan dari partai, apakah dirinya akan maju pada Pilgub Banten atau Pilgub DKI Jakarta. “Mau ke kiri ke Banten atau ke kanan ke Jakarta, kita liat aja nanti, tergantung arahan,” terangnya.
Seakan memberikan misteri, Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar juga mengucapkan hal yang senada dengan Rano Karno tersebut. Menurutnya, kemana arah pencalonan nanti masih belum bisa dipastikan. “Ke kiri ya ke kiri, ke kanan ya ke kanan. Atau nanti ke kiri dan ke kanan (Jakarta dan Banten), kita bisa lihat nanti,” ungkapnya.
Akademisi UIN SMH Banten, Ali Muhtarom, mengatakan bahwa memang kemesraan Rano Karno dengan Zaki yang tengah dipertontonkan, membuat sejumlah masyarakat menduga-duga ada apa di balik kemesraan tersebut.
“Saya tidak masuk pada wilayah apakah nanti mereka akan di DKI atau Banten, namun menurut saya secara psikologis, Rano Karno ini memang ada kedekatan dengan pak Zaki. Karena ada memori dengan bapaknya Zaki,” ujarnya.
Selain itu, ia menuturkan bahwa keduanya memiliki kekuatan politis sebagai tokoh di masing-masing partainya, yakni Zaki dengan Partai Golkar dan Rano dengan PDIP. Hal itu menurutnya tidak bisa dipisahkan sebagai upaya politis dalam menghadapi Pilgub nanti.
“Kalau kita mengamati secara struktural, Golkar juga kan telah mematok nama-nama ya. Isu terakhir bu Airin di Jakarta, namun ada perubahan Airin menjadi calon kuat di Banten. Ini memang agak sulit. Tapi menurut saya seandainya pak Rano Karno mau maju di Banten, maka dengan pak Zaki ini memiliki peluang yang kuat. Secara struktural partai ini juga memungkinkan,” ucapnya.
Ali mengatakan, hingga saat ini Partai Golkar masih sangat mengakar di Provinsi Banten. Sehingga, selain Zaki dan Airin pun, memang terdapat sejumlah tokoh yang masih bisa dicalonkan di Provinsi Banten.
“Seperti Andika yang meskipun sudah disampaikan bahwa dia akan di Kabupaten Serang, tapi tidak menutup kemungkinan akan dicalonkan di Gubernur. Potensi itu masih tetap ada,” katanya.
Menurutnya, politik itu dinamis. Hingga nanti diputuskan siapa yang akan maju, selama prosesnya akan terus terjadi tarik ulur. Begitu pula dengan keputusan apakah Zaki maupun Rano akan dicalonkan di DKI Jakarta atau di Banten, masih besar potensi-potensinya.
“Meskipun untuk di Jakarta, itu masih berpotensi. Tapi Zaki ini kan sudah memiliki modal di Banten, apalagi beliau sudah menjadi Bupati Tangerang dua periode. Jadi kalau Golkar dan PDIP ini berkoalisi, potensi menangnya cukup besar,” tuturnya.
Sementara berkaitan dengan keduanya yang berasal dari sesama Tangerang, Ali menuturkan bahwa hal itu bukan menjadi masalah. Sebab, sampai saat ini Partai Golkar masih merupakan partai yang kuat di Provinsi Banten.
Sementara itu, berdasarkan sumber internal BANPOS di Partai Golkar, potensi Zaki untuk dicalonkan oleh partai berlambang pohon beringin itu di Provinsi Banten masih belum mungkin. Bahkan, skenario Zaki untuk dicalonkan di Provinsi Banten belum pernah dibicarakan.
“Tapi memang kalau bu Airin di Banten itu masih belum final. Karena partai masih cek ombak. Terlebih, ada sosok lain juga yang mumpuni untuk dicalonkan di Provinsi Banten. Bahkan bu Airin digadang-gadang sebagai calon Banten 1, bisa saja cuma menjadi skenario untuk mengusung sosok tersebut,” ujarnya.
Di sisi lain, potensi Airin untuk dicalonkan di Jakarta juga masih belum tertutup. Kendati demikian, win-win solution agar semuanya bisa berjalan tanpa adanya konflik di dalam internal partai, sampai saat ini masih terus dirancang.(DZH/PBN)
Discussion about this post