“Entah pelatihan ini ada di Disnaker, jadi membuka peluang untuk pelatihan berbahasa Jepang dan berbahasa Korea dan Jerman. Saya kira 3 bahasa ini memang yang harus kita kuasai, kalau tidak menguasai tentu ada kesulitan nantinya untuk persyaratan,” terangnya.
Syafrudin menjelaskan, pihaknya sangat mendukung dengan adanya program ini dari BP3MI untuk bekerjasama atau MoU dengan Pemkot Serang. Nantinya, baik Pemkot maupun BP3MI akan bersama-sama dengan dinas terkait ada sosialisasi kepada sekolah-sekolah menengah atas terutama yang ada di Kota Serang.
“Sekalipun kewenangannya SMA itu bukan kewenangan Pemkot, tetapi lebih baik kita memberikan sosialisasi kepada sekolah-sekolah yang ada di Kota Serang, sekolah keperawatan. Apalagi dengan membuat brosurnya itu lebih baik, nanti brosur ditempel di setiap sekolah,”katanya.
Sub Koordinator Penyiapan Penempatan BP3MI Banten Wilayah Serang, Dadi Mulyadi mengatakan, peluang kerja keluar negeri tersebut merupakan salah satu program G to G dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia atau BP2MI.
“Tujuannya untuk menempatkan calon tenaga kerja Indonesia keluar negeri dengan bekerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan negara tujuan,” ujar Dadi Mulyadi.
Dadi menyebutkan bahwa untuk di Jepang dan Jerman, tidak disyaratkan untuk bisa berbahasa Jerman. Akan tetapi, untuk Jepang dan Jerman minimal menguasai dasar bahasa kedua negara tersebut.
“Kalau Jerman itu administrasi saja dulu langsung ke kantor, nanti seleksi wawancara difasilitasi oleh BP3MI. Kalau lulus nanti langsung dididik oleh Jerman, untuk lulusannya perawat,” tandasnya. (MUF)
Discussion about this post