“Melibatkan para ulama bahwa menjaga gizi, memelihara proses kehamilan, dari proses pra rumah tangga juga harus disiapkan. Terakhir adalah sama-sama menjaga kebersihan, agar kehidupan masyarakat sehat,” terangnya.
Pihaknya juga menggalakkan program orangtua asuh. Nuri menekankan kepada semua ASN se-Kecamatan Kasemen dan Muspika mulai dari dirinya sebagai camat, sekretaris kecamatan, para lurah dan jajarannya akan menjadi orangtua asuh bagi balita dengan kasus stunting.
“Orang tua asuh kita akan galakkan, semua lurah, seklurnya, semua PNS-PNS akan jadi orangtua asuh di sini. Jadi misalkan Camat punya anak asuh berapa untuk stunting, lurah berapa dan itu semua selesai termasuk dengan Muspika semua akan kami kerahkan,” tandasnya.
Walikota Serang, Syafrudin, memberikan dukungan dalam rangka menekan angka stunting di Kota Serang khususnya Kecamatan Kasemen. Pihaknya akan menambah anggaran untuk penanganan stunting di setiap kelurahan dengan jumlah yang beragam sesuai dengan kasus stunting yang ada di wilayah tersebut.
“Kami akan memberikan anggaran untuk penanganan stunting kelurahan, di semua kelurahan yang ada di Kota Serang dalam rangka menekan angka stunting. Mudah-mudahan di tahun 2024 ini akan selesai,” ujarnya.
Penambahan anggaran saat ini sedang dalam pembahasan dan akan terealisasi pada tahun anggaran 2023 di masing-masing kelurahan.
“Anggarannya berbeda-beda sesuai dengan jumlah angka stunting yang di Kota Serang (masing-masing kelurahan),” tandasnya. (MUF/AZM)
Discussion about this post