SERANG, BANPOS – Banten yang inklusif harus dimulai dari pendidikan. Sebab itu, dirasa penting bagi semua stakeholder untuk dapat mendorong penerapan inklusifitas dalam pendidikan tersebut.
Yayasan Difabel Mandiri Indonesia (YDMI) yang merupakan mitra utama USAID MADANI telah melakukan beberapa advokasi untuk mendorong penerapan pendidikan inklusi di Kota Tangerang. Beberapa hal yang dilakukan diantaranya adalah dengan melakukan penelitian dan analisis sosial pendidikan inklus di SMA.
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Khusus (HIMA PKh) Untirta bermaksud untuk mereplikasi dan memahami bagaimana langkah-langkah dalam melakukan penelitian dan analisis tersebut dengan mengundang YDMI untuk melatih para mahasiswa agar dapat melakukan hal yang sama.
“Tujuan diadakannya kegiatan pelatihan penelitian dan analisis sosial pendidikan inklusif ini adalah agar mahasiswa pendidikan khusus Untirta itu lebih memahami bagaimana bisa menganalisa terkait permasalahan-permasalahan tentang pendidikan inklusif di provinsi Banten, sehingga harapan saya kedepannya bisa membantu dan sama-sama berjuang untuk mewujudkan Banten yg inklusif,” jelas Ketua HIMA PKh Untirta, Nedi Saputra, Kamis (30/6)
Sementara itu, Direktur YDMI, Irpan Rusdianto, yang menjadi pemateri kegiatan mengapresiasi adanya pelatihan yang dilaksanakan oleh HIMA Pkh UNTIRTA tersebut.
“Siapa lagi yang memperjuangkan hak-hak teman-teman Disabilitas kalau bukan kita yang memang berkecimpung dengan dunia Disabilitas,” tandasnya.(MUF/PBN)
Discussion about this post