“Di Kasemen ini karena berbasis agama, religi, sehingga kita dorong hal-hal yang cenderung ke religi diantaranya tahfidz. Kebetulan di sekitar sini (SMPN 5 Kota Serang, red) banyak yang mumpuni dalam hal itu, sehingga kami terus mendorong hal itu,” ujarnya.
Ia mengaku tidak mengklaim bahwa program ekstrakurikuler tahfidz di SMPN 5 menjadi yang pertama di Kota Serang. Jindar menegaskan bahwa dirinya sebagai Kepala Sekolah terus mendukung dan memberi ruang kepada siswa yang memiliki minat di bidang tahfidz.
“Kami terus mensupport dan memberi ruang pada kegiatan ini. Muaranya akhirnya terhadap pendidikan mutu di Kota Serang, sumbangsihnya bukan hanya untuk SMPN 5, tapi kalau positif kan mengharumkan nama baik Kota Serang juga,” jelasnya.
Diakhir ia mengatakan, alasan memilih mengadakan ekstrakurikuler marhaban karena marhaban merupakan tradisi masyarakat Banten yang tetap harus dipertahankan. Hal itu juga mempertimbangkan banyaknya minat dari siswa sehingga pihak sekolah sepakat mengadakan program tersebut.
“Kedepan insyaaalah ada ekstrakurikuler marhaban, karena marhaban menjadi tradisi masyarakat Banten,” tandasnya. (MUF/AZM)
Discussion about this post