Kepala Desa Cilangkap Roni mengatakan, warga yang rumahnya itu terdampak bencana pergerakan tanah sudah mengungsi, sementara mereka tinggal di rumah kerabatnya di Cilangkap. Sedangkan Karman mengungsi ke Ciseke, Kecamatan Rangkasbitung.
“Sampai saat ini masih terjadi pergerakan tanah, bisa membahayakan masyarakat. Sebanyak lima rumah warga itu sudah tidak aman untuk ditempati,” kata Roni, Sabtu (11/6).
Menurut Roni, saat ini warga membutuhkan bantuan logistik, kegiatan ekonomi masyarakat menjadi lumpuh akibat bencana pergerakan tanah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan, pihaknya sudah bersurat kepada Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung dan Cidurian (BBWS3C).
“Sudah, kita sudah bersurat ke BBWS3C. Rencananya pekan depan, kita akan menyurati Badan Geologi untuk mengetahui detail penyebab terjadinya pergerakan tanah di Kampung Kebon Kalapa,” katanya.
Ia berharap, Balai Besar dan Badan Geologi cepat merespons surat dari BPBD Lebak perihal bencana tersebut. Sebab menurut Febby, ini menyangkut nasib masyarakat yang rumahnya terancam pergerakan tanah.
“Iya, ini kan menyangkut nasib masyarakat yang rumahnya terancam akibat pergerakan tanah. Karena sampai saat ini tanah di sana masih terus bergerak. Iya kami berharap BBWS3C dan Badan Geologi respon cepat,” harapnya. (Her/PBN)
Discussion about this post