Menyinggung soal rencana aksi AGPAI Lebak karena kecewa terhadap kebijakan Pemkab yang hanya mengangkat 28 orang guru PAI pada seleksi tahap 1 dan 2 Tahun 2021 lalu. Kata Sekda, AGPAI tidak usah berlebihan dengan menggelar demonstrasi segala.
“Saya kira temen-temen guru honorer PAI tidak perlu melakukan aksi, Kami pemerintah daerah sudah memikirkan pemenuhan formasinya. Untuk Tahun 2021 kemarin memang formasi yang disetujui oleh Kemenpan RB hanya 28 orang. Intinya, pemerintah daerah tetap memegang komitmen, tentunya disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah, karena terus terang pengangkatan CPNS dan P3K penggajiannya dibebankan kepada anggaran daerah, tidak ada anggaran khusus dari pemerintah pusat seperti yg dijanjikan,” papar Sekda.
Terpisah, Ketua DPRD Lebak M Agil Zulfikar kepada wartawan mengaku, akan menindaklanjuti aspirasi dari para guru honorer PAI di Lebak. Politisi Partai Gerindra ini akan berkoordinasi dengan Bupati dan dinas terkait untuk menindaklanjuti kebutuhan guru PAI di Kabupaten Lebak.
“Kita pasti akan tindaklanjuti. Karena aspirasi ini untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan meningkatkan kualitas pendidikan,” ungkap Agil.
Diketahui, data kuota kebutuhan CPNS P3K di Lebak untuk semua formasi pada seleksi Tahun 2021 lalu sekitar 4010. Namun yang lulus pada seleksi tahap 1 dan 2 berjumlah 1.361, sehingga kuota yang belum terpenuhi sekitar 2.649 guru.(WDO/PBN)