(Wallażīna yaṣilụna mā amarallāhu bihī ay yụṣala wa yakhsyauna rabbahum wa yakhāfụna sū`al-
ḥisāb)
Artinya: "Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya
dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisab yang buruk," (QS Ar-
Ra'du: 21).
Seperti sudah menjadi tradisi bagi umat Islam, momen Idul fitri menjadi ajang silaturahmi
seluruh keluarga. Bahkan, mudik menjadi cara banyak orang untuk dapat berkumpul bersama
keluarga saat Lebaran. Itu menjadi makna dan arti Idulfitri sebagai momen perekat silaturahmi
yang sangat dinantikan.
4. Pengingat untuk Terus Bersyukur
Hari Raya Idulfitri menjadi momen penuh makna dan hikmah yang mengingatkan umat Islam
untuk terus bersyukur, karena masih memiliki kesempatan untuk hidup. Juga bersyukur masih
diberi kesempatan untuk menikmati berkah bulan Ramadan. Bersyukur masih dapat bertemu
dengan hari raya Idulfitri.
Salah satu kebaikan yang menunjukkan rasa syukur adalah bersedekah seperti berbagi melalui
zakat fitrah. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا
5
(Khuż min amwālihim ṣadaqatan tuṭahhiruhum wa tuzakkīhim bihā…)
Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakataa tersebut engkau
membersihkan dan mensucikan mereka,” (QS At-Taubah: 103).
Beberapa hikmah yang diuraikan diatas dapat dijadikan refleksi bagi kita semua kaum muslimin
dan muslimat untuk berhasabah. Dan mari kita tanyakan pada diri kita semua, apakah nilai-nilai
diatas sudah ada atau kita rasakan dalam diri kita masing-masing. Kalau perasaan itu ada,
artinya kita mendapartkan kemenangan yang dijanjikan Allah Swt termasuk kelompok orang
yang muttaqin. Tetapi jika perasaan dalam diri kita pasca ramadhan biasa-biasa saja artinya
harus banyak istigfar dan sekaligus merenungkan apa saja yang kita lakukan selama Ramadhan
dan sisi mana yang harus diperbaiki dari ibadah kita.
Jadi kemenangan yang diraih dari seorang muslim sangat berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh
niat dan amalan ibadahnya sendiri. Untuk itu mari kita senanti mengevaluasi diri sendiri (self
evaluation) setiap saat agar kemenangan yang kita raih setiap saat berkesinambungan. Bukan
saja saat Idul Fitri, bahkan sepanjang hayat sebagai bekal untuk menemui Allah Swt kelak di
akhirat, Amien.
Wallahu ‘alam bisshowab.
Discussion about this post